Thursday, October 25, 2018

Gerakan Aktif Tanpa Kekerasan Indonesia (GATKI), Menuju Budaya Hidup Damai


Judul buku: Gerakan Aktif Tanpa Kekerasan Indonesia (GATKI): Menuju Budaya Hidup Damai
Penyusun: Eka Aldilanta dkk
Tata letak dan desain sampul: R. Yohanes Hermawan
Diterbitkan untuk kalangan terbatas.


Salah satu kegembiraan yang muncul dari Pertemuan Nasional Gerakan Aktif Tanpa Kekerasan Indonesia (GATKI) di Klender, 16 - 19 Oktober 2018 lalu adalah diluncurkannya buku GATKI: Menuju Budaya Hidup Damai. Buku yang sudah disusun mulai tahun 2016 ini akhirnya rapi tercetak berkat banyak pihak yang terlibat.

Upaya untuk merombak tanpa merusak saat menghadapi berbagai situasi kekerasan dan ketidak adilan di Indonesia, merupakan bagian dari mengapa buku ini penting diwujudkan. Ini semacam langkah kecil yang harus dilakukan diantara banyak tahun yang sudah berjalan sejak Rm. Adi Wardaya SJ mengenalkan gerakan ini pada kami. Dan langkah kecil ini harus dilanjutkan dengan langkah-langkah lain untuk menyatakannya di tengah dunia ini.

Ada empat bab yang ditampilkan dalam buku ini, yaitu:gambaran kekerasan di Indonesia masa kini, sejarah GATKI, filosofi dan prinsip dasar GATKI dan metode GATKI. Semua bahan ini dirangkum oleh tim perumus yang sering menyebut diri atau disebut sebagai Tim Penjaga Obor GATKI, bersumber dari banyak dokumen yang berhasil ditemukan.

Saya tidak ingin bercerita detail, tapi patutlah diketahui bahwa GATKI mempunyai visi Indonesia damai tanpa kekerasan. Visi itu ingin dituju dengan misi, pertama: mengembangkan nilai-nilai gerakan aktif tanpa kekerasan sebagai dimensi dalam hidup bermasyarakat: kedua: mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam proses transformasi bangsa dengan semangat, nilai-nilai, pendekatan, strategi aktif tanpa kekerasan.

Saya yakin ini masih akan terus berjalan, walau yeachhh.... tidak mudah.

No comments:

Post a Comment