Wednesday, April 04, 2018

Residensi Penulis yang Gagal (1): Bali, I'm coming!

Aku menulis bagian-bagian ini selama perjalanan. Aku menyebutnya sebagai residensi penulis yang gagal karena niat awal ketika perjalanan ini dirancang, tujuan utamanya adalah untuk menulis di salah satu sudut Bali. Tapi ternyata aku tak menghasilkan tulisan selain carik-carik yang akan kuposting ini. Toh aku menikmatinya dan mesti tetep mempublikasikannya sebagai bentuk pertanggungjawabanku terhadap 'sang sponsor'ku sayang tersayang yang sudah memberikan seluruh fasilitas selama perjalanan Lampung - Bali pulang pergi serta seluruh akomodasi. Aku hanya sangu sekitar satu juta rupiah, yang masih sisa beberapa lembar rupiah di kantongku saat aku kembali ke rumah. So, thank you so much, my dear pine. Ini adalah catatan harianku yang sempat kutuliskan di antara hari-hari luar biasa itu:


12 Maret 2018

Aku memulainya hari ini. Hari terakhir di Lampung dalam minggu ini sebelum aku menikmati atau tidak menikmati cutiku selama dua minggu mendatang. Hari ini aku harus menyiapkan beberapa hal di meja kerjaku. Daftar sudah kubuat untuk kulakukan hari ini di meja kantor, kukerjakan di sela-sela pekerjaan utamaku yang tentu saja harus kurapikan sebelum aku pergi. Pertama, memastikan aku sudah check in online untuk penerbanganku besok. Aku lakukan sebentar dengan beberapa gangguan pada sinyal wifi kantor yang tidak bagus.

Wawa Wewe II, Amed, Karangasem, Tujuan Residensi
Garuda penerbangan pagi selesai dikonfirm untuk check in. Aku memilih tempat duduk dekat jendela, di bagian tengah agak ke belakang. Ini akan memudahkanku untuk melihat luar jendela. Nomor yang sama untuk Lampung – Jakarta dan Jakarta – Denpasar. Aku tidak perlu mencetak boarding pass karena seperti pengalaman-pengalaman lalu nanti juga harus cetak lagi di bandara. Fix. Baris pertama sudah kucoret. Done.

Baris kedua, confirm hotel. Wawa wewe II, Amed Karangasem. Pak Gedhe yang menerima teleponku mengulang booking hotel: Dua kamar ocean view siap untuk 5 malam. "Sampai jumpa besok." Sapanya ramah. 

Aku membuka website sembari berbincang lewat telepon dengan pak Gedhe. Lokasi di Bali Timur. Ada pantai privat. Restoran buka 24 jam. Ini penting karena aku tidak ingin banyak bergerak selama di Amed. Jika ada yang menarik, aku akan mengikuti acara-acara yang ada. Jika tidak, aku akan berdiam di hotel untuk membaca, menulis atau jalan di sekitar situ. Pertimbangan untuk segala keputusan : aku suka atau tidak suka.

Untuk sekarang ini, minimal saat aku menuliskan rencana-rencana ini, aku sedang hanya ingin tidur, tiduran. Tak usah bergerak tak usah bersuara. Tentu saja sebuah outline novel akan kulengkapi sambil menikmati semua itu: Kisah mencari cinta. Huhuhu... Rencana yang tidak jelas sama sekali. Tapi aku memastikan buku-buku yang ingin kubawa, juga laptop yang siap untuk membantuku bekerja, serta kamera dan HP.

Confirm tiket sudah, hotel sudah, sekarang urusan sangu. Aku hanya membawa satu juta yang kuambil dari ATM, dan menyelipkannya hati-hati di dompetku. Selain itu ada beberapa receh yang aku tak sempat hitung ada di sana.

No comments:

Post a Comment