Friday, May 12, 2017

Eropa, Aku Datang 7 : Roma Termini - Zurich Hb

Kayak orang hilang
(Sebelumnya.)

Hari ke sekian, pada 7 April aku sudah di stasiun Roma Termini. Udara cukup dingin dan pagi-pagi mesti check out dari Hotel Joli. Keretaku jam 08.00 dari Roma Termini menuju Milano Centrale dengan menggunakan kereta Frecciarossa 9610. Kereta ini terlalu bagus buatku. Hehehe. Nadet dan Silke telah mengupayakan segala yang terbaik untuk perjalanan Roma - Swiss pulang pergi dan selama di sana. Aku ndak tahu lagi mesti ngomong apa ke mereka : Terimakasih, terimakasih, terimakasih.

Kereta ini berhenti di Milano Centrale tempat aku sambung ke Zurich Hb, dengan kereta Eurocity 16 pukul 11.25. Kedua kereta kelas 2 ini super bersih, tepat waktu. Dan aku nyaris tidak bicara apa pun selama di kereta. Tak ada yang bisa kuajak ngobrol. Aku membuka Manuskrip Celistine sesekali. Tidur terputus-putus. Selebihnya adalah mengagumi pemandangan di luar jendela kereta yang terus bergerak ajek, plus pikiran-pikiran yang bergerak antara tubuh, luar tubuh, ... Huaaa... Bahkan saat kualami pun peristiwa itu seperti mimpi. Apalagi dari Milano ke Zurich itu kereta melintasi lembah, bukit maupun terowongan yang menembus Alpen. Hmmm... mau ngomong apa pun tak bisa menampung semua yang ingin kukatakan.

Nah, karena sulit bercerita tentang pengalaman ini dan aku kok ndak menemukan foto apa-apa di kameraku tentang perjalanan ini (padahal seingatku aku mengambil foto-foto juga sepanjang perjalanan. Entah hilang kemana), aku cerita saja yang kualami saat di kereta :

1. Rasanya aku tak pernah memimpikan suasana di atas kereta seperti dFrecciarossa 9610. Aku duduk di gerbong 4 no kursi 5A. Sampingku seorang bapak yang satu rombongan dengan orang yang duduk di depanku. Masih serombongan dengan beberapa orang lain di gerbong yang sama. Sepertinya mereka adalah segerombol orang yang melakukan perjalanan karena pekerjaan. Ini terlihat dari gaya mereka berpakaian (jas rapi sepatu pantofel), bawaan mereka (tas jinjing, laptop, kertas-kertas), juga sesekali antar mereka serius berbincang lalu melakukan kontak memakai HP. Mereka saling komunikasi memakai bahasa Italia. Aku hanya sempat bicara dengan teman dudukku ini saat akan turun, menanyakan apakah betul stasiun itu Milano Centrale. Dia memastikan bahwa itu betul, dan mempersilakan aku keluar kursi.

2. Di seberang kursiku adalah sebuah keluarga Italia. Bapak dan ibu muda, dengan 3 anak. Perempuan, laki-laki dan laki-laki. Anak pertama perempuan dan anak kedua laki-laki sibuk dengan buku-buku yang mereka bawa. Bapak mengajari beberapa hal kepada dua anak itu jika mereka mengalami kesulitan dengan bukunya. Ibu memangku anak terkecil sambil bermain HP. Sesekali bapak dan ibu saling bercakap. Nah, seperti itu sepanjang 3,5 jam di kereta. Ketika si ibu butuh ke toilet, anak kecil dipangku bapak tapi sambil nangis mencari-cari si ibu. Hmmm... Potret yang mirip dengan keluarga-keluarga lain, kukira.

3. Saat aku berada dalam kereta Eurocity 16 dari Milano ke Zurich, penumpang lebih sepi, lebih sering berganti di stasiun yang dilewati. Kursi sampingku kosong, di depanku duduk seorang pemuda asyik dengan buku dan earphone yang tertancap di HP, tanpa suara. Di gerbong 4 no kursi 32. Aku melihat banyak orang semacam turis di kereta menuju Zurich ini. Banyak juga wajah non Eropa. Aku lebih nyaman, dan bisa menikmati bekal nasgor plus telur ceplok, masakan Rm. Indro yang disediakan bagiku, sambil melihat pemandangan luar biasa di luar.

4. Perjalanan ini, atau mirip seperti ini, menurut intuisiku akan sering kualami di masa mendatang. Hmmm... (Kisah selanjutnya.)

No comments:

Post a Comment