Friday, May 12, 2017

Eropa, Aku Datang 4 : Hari Pertama yang Hangat

(Sebelumnya.)

Aku datang di Italy pada cuaca yang tepat. Musim semi. Primavera. Sempurna. Bunga-bunga rumput pun kelihatan eksotis. Bunga rumput mekar di mana-mana memamerkan alat kelaminnya eh... sarana reproduksinya. Jadi, kegembiraanku berlipat-lipat. Rm. Indro menjemputku lengkap dengan tiket bis untuk sampai ke Termini, lalu sambung kereta bawah tanah, lalu bis lagi sampai di Via di Torre Rossa. Nah, untungnya, kebetulan sekali Hotel Church Village yang disediakan untukku oleh panitia, hanya sepelemparan batu dari asrama Rm. Indro! Sama-sama di Via di Torre Rossa, jalan kaki tak sampai 5 menit.

Hujan turun saat kami naik bis. Jadi kami mampir ke asramanya dulu untuk ambil payung, mengantarku ke hotel lalu mulailah perjalanan di hari pertama,"Waktu mbak Yuli sempit. Jadi kita nyicil jalan-jalan." Kalau ngikuti tubuh sebenarnya aku sangat capek, pengin berbaring. Tapi mengingat perbedaan waktu 5 jam lebih lambat di Italy, kalau aku ngikuti tubuhku, alamat besok aku bakal terkantuk-kantuk di tempat pertemuan karena jetlag. Jadi jam tangan kusetel mengikuti jam setempat, dan aku siap mengikuti hari sesuai dengan waktu yang berlaku. (Ini berarti aku akan tidur pada jam 10 malam alias sudah jam 3 menjelang subuh di Indonesia.)

Br. Dalijan, Rm. Sugino, me and Br. Yuwono, generalat house of SCJ
Yang pertama disowani, Vatican! Basilika St. Petrus, lalu Basilika St. Paulus. Kesasar saat akan ke Collosseo (aku ledek habis Rm. Indro, si guide tourku ini. Huh. Collosseo pun ditunda.) Kami lanjut ke Rumah Generalat SCJ untuk ngopi dan pinjam kapel. Ini hari minggu, dan si pastur ndak enak hati kalau tidak mengajakku misa. Hehehe...

Di rumah SCJ aku dapat kejutan, selain bertemu Br. Dalijan, Rm. Sugino, ternyata Br. Yuwono ada di sana. Ahhh... jadilah reuni kecil di ruang makan SCJ dengan secangkir capucinno, bolu coklat dan semangkuk asinan strawberry. Hihihi... Hari pertema di Italy, yang kujumpai adalah orang-orang Indonesia, saudara-saudara sendiri. Hebat.

Misa berdua dengan Rm. Indro di kapela SCJyang lengang sangat menyenangkan. Kukira ini suntikan energi yang luar biasa di hari pertama untuk menjagaku sepanjang perjalananku di negeri Barat ini. Thanks, Rm. Indro ytk. Ini sangat tepat.

Dari rumah SCJ kami jalan kaki ke asrama Rm. Indro. Dia mesti ke toilet segera (ih) dan jam makan malam belum mulai. Jadi menunggu jam makan malam dengan jalan kaki ke asrama, lalu jalan lagi untuk belanja buah dan air minum sebelum makan malam di restoran china yang terdekat. Mi kering, nasi putih, telur dadar... enak banget. Padahal makan siang tadi aku pun sudah makan nasi di restoran Philipina di Vatican, tetap aja makan nasi adalah makanan terenak.

Malam itu, sampai di hotel sudah lewat jam 9 malam, aku mandi, berdaster dan ... ahhhh.... malam pertama tidur di Italy kulalui dengan tidur pulas. Siap untuk konferensi esok harinya.... (Kisah selanjutnya.)

No comments:

Post a Comment