Tuesday, September 01, 2015

Reputasi

Pagi yang heboh selalu terjadi di pagi hari. Setelah menjerang air untuk mandi Bernard, menanak nasi, minum segelas atau dua gelas air, aku akan membangunkan anak-anak. Huft, ini bagian yang mesti diulang berkali-kali. Kadang setelah nasi matang, lauk matang, sayur matang, tetap saja mereka sembunyi di balik selimut.

Biasanya terakhir aku akan bilang,"Pokoknya ibu tak akan membangunkan lagi. Terserah kalian."

Masih belum bangun juga aku akan mondar-mandir ke kamar,"Ibu sarankan kalian lihat jam dulu deh kalau mau memutuskan untuk tidur lagi." Walau mereka tidak bergerak-gerak, aku tahu mereka sudah bangun dan pasti mendengar suaraku.

Usai itu barulah mereka akan mulai beranjak. Mandi, makan, dan hal-hal yang perlu dilakukan. Sambil makan sesekali mereka akan lupa kemalasan-kemalasan mereka, malah mengajukan protes-protes. "Ibu ini lho, ndak mbangunin aku." Ih, kuketok kepala mereka secara spontan. Dasar.

Pagi tadi sembari lari ke motor, Bernard berujar,"Reputasiku bakal turun nih bu."

"Reputasi apaan?"

"Telat terus setiap hari. Mepet jam doa. Harusnya lebih pagi lagi berangkatnya."

Ealah, lha yang bangun siang tuh siape? Yang masih lelet-lemot tuh siape? Yang menurunkan reputasi tuh siape? Eeee....

No comments:

Post a Comment