Thursday, November 24, 2011

Lazy Morning

Pagi ini begitu muram, buram. Juga dingin dan malas. Bahkan matahari saja enggan bangun, apalagi aku. Lagu-lagu sendu mengalun di otakku. "Kusanggup walau ku tak mau..." Ritual pagi kulakukan semua, tak ada yang terlewat. Tapi sulit mengembangkan semangat yang penuh. Masak sayur bening bayam (tidak cocok untuk hari yang dingin dan basah, tapi cuma bayam yang tersisa hijau di kulkas), lalu bikin sambel ikan kembung, menggoreng tempe dan tahu. Bernard minta bonus telur dadar untuk sarapan. Okey, semua kulakukan. Tapi, entah, ... rasanya tidak pengin kulakukan.
Saat mulai keluar pagar rumah, dengan Albert di boncengan, dia menyenandungkan lagu yang tak kedengaran syairnya. Aku tahu itu lagunya Sule. Dan biasana jika Albert yang nyanyi seperti itu pasti tangan dan badannya goyang ngikuti gerakan Sule juga. Tapi karena di motor, entah dia goyangin apa. Lalu tiba-tiba dia nyeletuk :
"Wow! Ww..wow..."
"Apa, Bert? Dingin?"
"Aku lagi membayangkan sesuatu yang enak, bu!"
Astaga! Dia ini kadang-kadang memang persis ibunya, kalau lagi lebay, ya minta ampun, lebay semuanya. Dan khayalannya, lebay juga. Jadi aku pengin mendengarkan juga.
"Ya?"
"Pagi kayak gini enaknya tiduran di dalam tenda, di halaman atau di mana gitu. Sambil makan apa gitu...enaknya."
Aaaa, aku setuju, Albert. Andai dia tidak harus ke sekolah dan aku harus ke kantor, pasti kami pergi ke tempat seperti itu...wow.

No comments:

Post a Comment