Aku biasa pakai jaket kemanapun pergi, apalagi kalau bersama Mio-ku. Aku punya beberapa jaket, ehmm, mungkin ada 7 jaket. Mestinya lebih, tapi sebagian sudah tidak muat. (Hehehe...badanku agak melar akhir-akhir ini.) Satu jaket hilang saat aku tinggal di tempat parkir (padahal itu termasuk jaket kesayangan dan jaket termahalku). Sebagian lagi sudah dilempar ke pemilik baru. Jaket menjadi pelindung hangat ketika jalan kemanapun.
Nah, kemarin, aku mengalami sesuatu peristiwa gara-gara jaket. Gara-gara jaket aku menyarangkan dua pukulan ke dua pria. Hehehe...dua pukulan tak sengaja. Ceritanya, usai parkir di depan Kantor Pegadaian Kedaton, aku mengunci gembok roda depan motor, lalu berdiri di depannya. Tangan kananku aku rentangkan spontan untuk melepas jaket.
"Plak!"
"Aduh!"
Wah. Aku langsung menoleh ke belakang. Seorang pria memegang ulu hatinya terkena sabetan tangan kananku.
"Aduh, maaf. Tidak sengaja. Sungguh, maaf."
"Tidak apa-apa." Sambil meringis dia berlalu.
Maka aku jadi hati-hati. Aku melepas jaket tidak lagi merentangkan tangan. Aku tekuk siku.
"Dug!"
"Uff!"
Aaa... Aku toleh ke belakang, seorang pria terbungkuk memegang perutnya. Persis terkena sikutku, agak keras, karena dia berjalan agak cepat.
"Ya, ampun. Maaf!" Spontan aku teriak. Pria yang pertama tertawa ngakak, dan aku salah tingkah habis.
"Aduh, maaf, maaf, maaf..." Sampai aku gak ngerti lagi harus ngomong apa.
Dua pria berseragam sama itu meyakinkan aku bahwa semua okey, dan mereka berdua masuk ke dalam mobil yang sama sembari senyum-senyum nyengir. Mungkin tidak sakit, tapi mereka pasti membicarakan peristiwa itu dan, apa ya yang dikatakan oleh mereka tentang aku? Wah.
No comments:
Post a Comment