Hari ini pun masih jadi hari yang sibuk. Editan harus selesai. Tapi juga harus mondar-mandir ke beberapa tempat.
Bertahan, bertahan, bertahan...
"Tidak apa-apa Yuli, tidak selaras juga tidak apa-apa. Pasti akan ada nikmat dari alam yang baru dan lain ini."
Ya, aku menganggukkan kepala, dan bersender pada bidang tidak nyata yang sekarang ini ada di depanku. Melukis di sana dengan warna-warni pelangi, yang juga tidak nyata.
Kini pada akhir terang matahari, aku menangis pada rangkulan embun. Embun yang kelewatan aneh tingkahnya, datang pada sore, khusus untuk mengisi kubangan sudut mataku.
No comments:
Post a Comment