Thursday, February 20, 2020

Libur Pergantian Tahun 2019 (7): Gunung Kelud yang Selalu Berubah

Banyak kali kami pergi ke Gunung Kelud, dan setiap kali ke sana selalu tak pernah sama. Dulu ada terowongan, ada permandian air panas, lalu meletus, beberapa kali hingga banyak perubahan terjadi. Kali ini pun menjelang akhir tahun (31 Desember 2019), kembali kami mengunjungi Kelud.

Kelud tampak teduh hari itu, gagah, tapi malu-malu berselimut kabut dan mendung. Semakin kami mendekatinya semakin turun mendung tebal hingga menjadi hujan deras. Antrean panjang kendaraan di post terakhir sebelum kawahnya.

"Kita parkir sini saja yukkk." Usulku ragu-ragu. Aku sendiri sangat ingin sampai ke kawahnya, tapi hujan deras membuatku kuatir. Lebih baik berhenti dan menikmatinya di situ.

Maka Mas Hen memutar mobil dengan bantuan petugas parkir, lalu memarkirnya di depan warung. Hujan deras dan dingin. Anak-anak langsung pesan makanan hangat beberapa saat setelah pantat kami menempel di tikar pandan di warung itu. Ada bakso tusuk, ada mi instan dan kopi. Juga gorengan. Albert dan Erlo memesan mi doble plus telur. Beberapa saat kemudian satu pesanan datang. "Kok dikit amat, kami minta doble kok." Denmas Hendro senyam senyum menerima mangkok mi. Rupanya sebelum semuanya pesan, dia udah duluan menemui tukang warung minta mi dan kopi. Ealahhhh...

Bernard bersantai dengan bakso tusuknya sambil nongkrong dengan bayi salah satu pengunjung yang juga berteduh di warung itu. Aku bergembira mencicip dari satu mangkok ke mangkok lain, juga sebuah besar buah naga merah yang segarrr.... Kelud merangkumkan lengan-lengannya yang dingin, membuat kami hanya bergembira menikmati. Aku tahu Mas Hen masih penasaran pengin mendekati kawah Kelud, tapi kekuatan batinku (hihihi) menolaknya. Pikirku terlalu bahaya dalam kondisi cuaca seperti itu. Dan rasanya duduk begini di warung pun sudah sangat nikmat.

Usai dari sana kami mencari nanas yang murah meriah disodorkan oleh pedagang-pedagang di sepanjang jalan. Bahkan dijual sangat murah. Tapi sebelum mendapat nanas kami malah mendapatkan duren. Huaaaa... nikmat banget nongkrong di pinggir jalan menikmati duren yang legit (walau harganya mihilll).

Sampai kami jauh dari kawah Kelud, semuanya serba kelabu dengan mendung tebal dan basahhh....

No comments:

Post a Comment