Wednesday, February 19, 2020

Libur Pergantian Tahun 2019 (6): Gua Tetes yang Membuat Basah Kuyup

Usai dari Candi Penataran, 26 Desember 2019, kami melaju ke arah Malang Selatan untuk lanjut ke Lumajang lewat Dampit, Pronojiwo dan seterusnya. Hujan menyertai kami. Kupikir-pikir kenapa kami ndak menginap di suatu tempat lalu melanjutkan perjalanan besok pagi? Tapi kemana? Tetiba kepikiran Pakde Pahar. Pakde Pahar ini kakaknya bapak Soeliham yang tinggal di Sumbertangkil, Dampit.

"Jauh ndak dari jalan besar?"Tanyaku ke Pak Sopir Hendro.

"Ndak, aku dulu pernah jalan kaki dari rumah Pakde untuk nyegat bis."

Okey, jadilah aku kontak Farah lewat maminya yang di Taiwan. Hihihi, komunikasi yang mantul deh pokoknya. Pesanku ke Farah: kami mau makan enak setiba di rumah. Tapi yang ada hanya nasi, tan. Hehehe... oke. "Kami bawa lauknya. Kau siapin nasi." Jadilah begitu.

Maka begitu sampai Dampit, udah hampir jam 8 malam, kami mampir beli sate, ingat kalau ada telur hangat di kotak dari Mbah Mun. Cukuplah itu.

Farah kuminta untuk share lokasi ke rumah Pakde Pahar. Dan ternyata saudara-saudara, yang dikatakan oleh Pak Sopir Hendro sebagai dekat itu adalah 18 km. Huaaaa.... kami melewati jalan berliku, terjal dan gelap. Dan jam 9 lewat kami baru sampai di rumah Pakde, makan puas, mandi bablas (yang kemudian kusesali karena rupanya kutahu kemudian kalau daerah itu sedang kekurangan air) dan tidur pulas.

Eh, sebentar tentang Gua Tetesnya ya. Gua Tetes itu kami datangi setelah sehari di Senduro, setelah dari Pakde Pahar. Pas pulang dari Lumajang itulah kami mampir Gua Tetes yang kukenal sejak dahulu kala itu. Sayangnya aku ndak dapat info cukup sebelumnya gegara males sehingga jadilah kami datang ke Gua Tetes itu dengan kering kerontang, namun saat pulang jadi basah kuyup. Karena yang disebut Gua Tetes itu bukannya gua dengan tetesan air tapi dengan grojogan air berundak-undak. Kalau hanya diem di bawah saja melihatnya ya rugi banget, jadi kami naik meliwati tangga air, berbasah-basah memakai celana jeans dan baju rapi. Denmas Hendro itulah yang paling bertanggungjawab atas hal ini, tapi dia santai saja. Huhuuuuuu..

Dan sungguh, tidak rugi datang berbasah-basah di sini. Ini tempat yang indah banget terletak di perbatasan Lumajang dan Malang Selatan. Indahhhh....





No comments:

Post a Comment