Kaliurang basecamp. |
Aku baru ingat ada file yang kusimpan dari perjalanan ke Yogyakarta beberapa waktu yang lalu. Di sela-sela rapat Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKPPMP) KWI yang pertama untuk periode tahun 2012 - 2015, anggota badan pengurus menyempatkan diri untuk berkunjung ke Merapi.
Lewat Kaliurang, kami memakai jasa tour dengan jeep-jeep yang memang disediakan untuk kepentingan ini.
Satu jeep bisa diisi sampai 5 orang, dengan menempuh beberapa rute. Salah satu rute standar 1 - 1,5 jam seharga Rp. 250.000,- yaitu melalui : Basecamp di Kaliurang — Kali Opak — Dusun Petung — Batu Alien — Kali
Gendol — Dusun Kaliadem — Hamparan Material erupsi Merapi Kaliadem — Gumuk
Petung— Musium bekas erupsi Merapi.
Beberapa benda di musium. |
Ini bukan perjalanan biasa. Jeep yang kami pakai itu pun sudah luar biasa. Sopirnya menjelaskan bahwa jeep-jeep itu mulai digunakan setelah beberapa saat usai meletusnya Merapi, banyak reporter media datang ke Merapi dan ingin diantar sampai ke tempat yang paling tinggi di Merapi.
Wajah di Batu Alien. Bisa lihat mata, hidung, mulut? |
Kemudian pengunjung-pengunjung lain pun rupanya meminati tour berkeliling melihat langsung bagaimana Merapi sudah meluluhlantakkan beberapa desa.
"Mulai banyak yang kemudian mencari jeep. Jika dulu jeep semacam ini harganya hanya 6 juta pun tidak ada yang berminat, sekarang harganya sudah di atas 20 juta." Jelasnya.
Sopir tidak hanya menyetir, tapi dia juga semacam guide tour yang menjelaskan tempat-tempat yang kami lalui. Balai desa tempat mengungsi, rumah hunian baru, makam massal, dan sebagainya.
Merapi tertutup awan. |
Salah satu makam massal. |
Di beberapa tempat juga disediakan kotak untuk sumbangan bagi korban, tempat penjualan souvenir seperti kaos, topi, dan sebagainya. Juga ada beberapa warung yang menyediakan makanan ringan dan minuman seperti yang ada di Kaliadem.
Yang menarik, di kanan kiri jalan terlihat tumbuhan-tumbuhan yang mulai subur, bertunas. Dan sebagian diantaranya adalah edelweis!
Si sopir jeep bilang,"Jenis-jenis tumbuhan ini dulunya tidak ada di tempat ini. Mereka ini biasanya tumbuh di puncak Merapi. Tapi benih-benih yang terbawa saat erupsi itu rupanya masih hidup walau dibawa dalam suhu tinggi, dan sekarang sudah mulai tumbuh."
Wah!
No comments:
Post a Comment