Beberapa hari ini Bernard terus mengeluh: "Bosan, boring. Ngapain dongg..." Ini gegara HPnya error. Masalah pada baterainya. Walau mulutnya terus ngeluh, tapi dia tampak santai saja. Saban siang pulang sekolah dia akan ambil beberapa buku Naruto atau apa yang di rak, lalu dibawanya ke kamar atau ke kursi belakang, dan mulai asyik membaca. Sesekali dia akan ambil HPku karena dia memasang Line di HPku untuk keperluan komunikasi dengan teman-temannya. "Kemarin aku ndak bawa jas lab karena ndak tahu. Jadi pinjam ke lain kelas." Katanya sambil mecucu.
Kemarin pulang sekolah pun dia ambil 3 buku Naruto dan berbaring membaca di sebelahku. Lalu aku tunjukkan tulisan lama di blogku yang bercerita tentang Si Boy, anak ayam hitam yang dulu pernah dipelihara burung dara peliharaan kami. Boy mati kejebur kolam. Klik sini untuk membaca kisah Boy. Juga bisa di sini. Nah, rupanya Bernard tertarik membaca juga tulisan sebelum dan sesudah apa lagi tulisan-tulisan di blog waktu itu tentang masa kecil dia dan kakaknya.
Jadinya dia ingat boneka-boneka binatang yang kami miliki, mulai mengingat nama-namanya dan seterusnya. Juga tentang mainan-mainan yang pernah dibeli seperti mobil tamiya, mobil remote, bola segala jenis, kelereng sampai berapa toples, tembak-tembakan (kata Bernard aku ndak pernah membelikan pistol mainan tapi tiap tahun mereka pasti beli dari uang hasil lebaran) dan mainan-mainan lain. Juga tentang mainan-mainan yang pernah dibikinin sendiri oleh bapaknya dan juga olehku.
"Mainan yang ibu bikinin itu tidak asyik. Kalau bapak yang bikin pasti keren." Katanya. Huuuu... kami pun mengingat tembakan pletokan dari bambu, atau mobil-mobilan dari kayu, juga yang kecil-kecil seperti baling-baling dari kertas lipat, tembakan dari pelepah pisang dan sebagainya.
Sayang sekali tidak semua jenis mainan itu kami punya fotonya. Beberapa yang terpasang di blog tapi tidak semata-mata untuk memotret mainan kreasi denmas Hendro, hanya tak sengaja saja. Misalnya saat aku nulis tentang bola-bola yang kutemukan di sekitar rumah, tak sengaja mobil kayu buatan denmas Hendro kefoto karena bolanya terletak dekat mobil. Lihat sini untuk melihatnya.
Selain ngobrolin mainan-mainan jaman dahulu, Bernard juga mengingat permen-permen tertentu yang tak pernah boleh diminta. "Itu, permen yang bentuknya seperti lipstik itu, warna-warni, sampai sekarang aku belum pernah makan. Kalau yang tipis-tipis itu mas Albert pernah beli walau ibu ndak mbolehin."
Lalu Bernard menceritakan satu rahasia tentang mobil remotenya. "Aku pernah mainin di luar lalu masuk siring, eh atau genangan lumpur, lupa. Pokoknya mobil itu jadi kotor. Aku diam-diam meletakkan di gubuk biar ndak kelihatan ibu."
"Memang ibu pernah marah karena mainan kotor?"
"Ndak sih. Tapi waktu itu takut aja, jadi ndak bilang-bilang."
Tadi pagi saat aku berangkat kerja, kuceritakan hal ini pada denmas Hendro. Sebagian dia ingat mainan-mainan itu tapi sebagian yang lain juga lupa. Jadi sebenarnya, inilah guna blog ini dibuat toooo.... Yukkkk nulis yang rajin. Hehehehe....
No comments:
Post a Comment