
Tentu saja aku senang mendapatkan kesempatan ini apalagi dalam pertemuan beberapa waktu yang lalu di rakernas FPBN, kami sempat berdiskusi tentang pentingnya menggunakan berbagai media dalam menyebarkan nilai-nilai keadilan dan perdamaian. Salah satu alat yang sekarang ini bisa diakses oleh siapa pun adalah media sosial.

"Kita mesti membedakan mana yang fakta dan mana yang asumsi. Dan untuk penulisan untuk media demi kepentingan lembaga kita, fakta mesti kita perkuat dengan narasumber yang kompeten, referensi dan yang utama, kita mesti memperkuat diri kita untuk mengoptimalkan pancaindera menangkap apa yang kita lihat, kita dengar, kita cium, kita raba dan dia rasa," kataku saat pengantar.
Usai makan malam meriah bersama mereka aku melanjutkan point singkat tentang penulisan jurnalistik. Kunci 5W 1H harus mereka pegang. Lain-lain nyusul deh, pokoke untuk awal inilah yang penting.

Apakah ini sudah selesai? Belummm.... Harus dilanjutkan belajar mandiri, juga dalam komunitas. Yang mesti dipelajari lagi adalah bagaimana menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan kepedulian sosial, seperti yang sehari-hari dikerjakan oleh Rm. Pur dan para relawannya. Aku berharap ada perjumlaan selanjutnya bersama Elias, Frans, Marcel, Boni, Angga, Dominggus, Marta dan Vivi untuk belajar lebih jauh lebih dalam. Terimakasih, Rm. Pur.
No comments:
Post a Comment