Thursday, November 07, 2019

Bersama Relawan JPR SCJ Indonesia: Menulis Kreatif untuk Media Sosial




Salah satu kesempatan menarik bagiku dalam perjalanan ke Palembang kemarin adalah kunjungan-kunjungan informal ke beberapa sahabat. Salah satunya adalah komunitas relawan JPR SCJ Indonesia, di Jalan Karya Baru Palembang pada Minggu 3 Nopember 2019. JPR itu sebuah lembaga / komisi milik para romo SCJ yang bergerak dalam bidang-bidang migran perantau, narapidana, rehabilitasi narkoba, tanggap darurat bencana dan ekologi. Justice, Peace and Reconcilliation, itu kepanjangannya. Personnya sekarang ini adalah RD. Laurentius Purwanto SCJ dibantu oleh tenaga-tenaga muda relawan.

Tentu saja aku senang mendapatkan kesempatan ini apalagi dalam pertemuan beberapa waktu yang lalu di rakernas FPBN, kami sempat berdiskusi tentang pentingnya menggunakan berbagai media dalam menyebarkan nilai-nilai keadilan dan perdamaian. Salah satu alat yang sekarang ini bisa diakses oleh siapa pun adalah media sosial.

Jadilah, beberapa orang muda anak-anak Rm. Pur berkumpul di sekretariat JPR SCJ Indonesia, dalam antusias untuk belajar bersama: Menulis. Hohohohoooo, aku selalu gembira kalau urusannya tulis menulis. Aku bawakan beberapa buku yang kuharap menjadi penyemangat bagi teman-teman muda ini, sebagian besar buku-buku yang kutulis atau kususun.

"Kita mesti membedakan mana yang fakta dan mana yang asumsi. Dan untuk penulisan untuk media demi kepentingan lembaga kita, fakta mesti kita perkuat dengan narasumber yang kompeten, referensi dan yang utama, kita mesti memperkuat diri kita untuk mengoptimalkan pancaindera menangkap apa yang kita lihat, kita dengar, kita cium, kita raba dan dia rasa," kataku saat pengantar.

Usai makan malam meriah bersama mereka aku melanjutkan point singkat tentang penulisan jurnalistik. Kunci 5W 1H harus mereka pegang. Lain-lain nyusul deh, pokoke untuk awal inilah yang penting.

Tentu saja tak mungkin kota seindah Palembang dibiarkan saja. Pembelajaran konkrit kami lakukan dengan 'nggoteki' Rm. Pur supaya kami outing. Menikmati Palembang waktu malam sembari mencari bahan untuk ditulis. Palembang tuh banyak obyek menarik untuk ditulis. Maka kami berdesak-desakan dalam mobil menikmati kota Palembang, dan melanjutkan diskusi sambil nongkrong di angkringan, mbandrek dan ngemi instan. Hehehe...

Apakah ini sudah selesai? Belummm.... Harus dilanjutkan belajar mandiri, juga dalam komunitas. Yang mesti dipelajari lagi adalah bagaimana menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan kepedulian sosial, seperti yang sehari-hari dikerjakan oleh Rm. Pur dan para relawannya. Aku berharap ada perjumlaan selanjutnya bersama Elias, Frans, Marcel, Boni, Angga, Dominggus, Marta dan Vivi untuk belajar lebih jauh lebih dalam. Terimakasih, Rm. Pur.

No comments:

Post a Comment