Wednesday, November 13, 2019

Bersiap untuk Agats: Lakonono Dhisik Hoiii...

Agats sudah di depan mata. Aku merencanakan dalam waktu yang singkat karena memang baru beberapa minggu lalu mendapat tawaran tentang acara di sana, itu pun aku belum bisa memastikan karena memang tak terpikirkan sebelumnya. Pekerjaan-pekerjaan akhir tahun di Lampung sudah menguras pikiranku, kalau ditambah perjalanan panjang ke Agats kayaknya akan sangat membebani aku. Tapi seluruh situasi membuatku tak bisa menolak. Pertama, Sr. Natalia yang mestinya pergi ke sana sungguh harus ada teman untuk mengisi acara terlebih setelah kecelakaan kecil yang membuat kakinya harus dioperasi dan masih butuh proses pemulihan. Kedua, seluruh anggota badan pengurus SGPP KWI tidak mungkin untuk pergi ke sana menemani Sr. Natalia. Ketiga, akulah yang paling mungkin untuk pergi dalam kesempatan ini. Jadi okelah, aku pergi. Aku memutuskannya minggu lalu dan segera Della mendapatkan tiket Garuda yang sesuai untukku: Lampung-Jakarta-Timika PP. Timika-Agats tidak kuketahui bagaimana cara menempuhnya, pokoke panitia yang akan menyiapkan.

Bagianku adalah menyiapkan bahan-bahan sebagai inspirasi diskusi. Nah, itu dia yang berat. Di tengah segala urusan akhir tahun ini, ditambah waktu yang mepet plus materi yang tak biasa membuatku kerja ekstra. Soal pergaulan sehat (satu sesi tentang itu) aku bisa merangkainya dari materi yang sudah kupunya. Sesi lain yang harus kuampu adalah menu seimbang dalam keluarga. Hehehe... aku bukan ahli gizi, pasti aku akan mengaitkannya dengan kebiasaanku dalam keluarga, lalu mengungkapkan dalam lingkup keutuhan ciptaan. Nah sesi yang berikutnya, katanya paling mudah, yaitu membuat olahan dari bahan lokal. Lha piye iki. Bikin aku panas dingin. Memang aku lulusan Teknologi Pertanian, yang fokusnya pengolahan bahan pertanian. Tapi kalau mesti memberikan sesi tentang itu yo bukan aku donggg. Ditulis oleh Sr. Natalia bahwa sesi terakhir itu akan dibuat berdua, Sr. Natalia dan aku. Hadehhh...tetep saja groginya sudah terasa dari sekarang.

Tapi okelah, aku mengabaikan hal itu sementara waktu. Aku mulai kumpulkan dulu yang ada di sekitar rumah, apa yang kumiliki. Ini sebagian darinya:

Belimbing dalam pot, sedang berbunga.

Jambu dalam pot sudah berbuah.

Terong dalam karung bekas beras, oleh-oleh dari kebun Rm. Pur Palembang.

Jeruk peras dalam pot sudah berbuah.

Bayam merah siap panen plus bayi-bayi sawi yang mulai tumbuh di sela-selanya.
Apel india dalam pot sudah berbuah

Cabai rawit di tanah mulai berbuah

Seledari dalam polibag oleh-oleh dari kebun Rm. Edy Tulangbawang siap panen.

Pohon salam dalam pot siap sedia untuk tambahan bumbu masakan.

Sarapan hari ini. Tumis bayam merah dari kebun sendiri. Ayam dan tahu goreng. Sambel tahu sisa kemarin. Kering tempe sisa kemarin dan mangga hasil kebun tetangga. Lengkap.

No comments:

Post a Comment