Thursday, May 10, 2012

Adoption

Kakak beradik beda jenis.

Dirawat sayang oleh keduanya.
Awalnya adalah saat Albert menemukan sebutir telur entah di mana. Dia bawa pulang dan ditaruh di sarang burung dara yang kebetulan memang sedang bertelur. Telur dari antah berantah itu pun dierami bersama dua telur burung dara yang lain. Beberapa hari yang lalu anak mungil burung dara keluar. Selang sehari, bunyi ciap-ciap muncul dari sarang dan anak ayam hitam sedang sangat cerewet berteriak. Telur yang satunya lagi pecah tapi tidak tampak anak burung lain. Jadi dua anak beranak itu tinggal di satu sarang. Dua hari setelahnya, anak ayam itu sudah lincah ke sana kemari di seputar sarang, sedang anak dara masih merem walau badannya lebih besar. Dan bapak ibu dara telaten merawat mereka berdua.
Hari berikutnya, si anak ayam sudah tidak betah di dalam sarang dan mengikuti bapak ibunya, pluk! Tak bisa mengepak maka dia menciap-ciap di tanah sembari mengikuti kemana bapak dan ibu angkatnya pergi. Jika ditinggal terbang, suaranya kencang kemana-mana. Anak yang cerewet.
Wah, lucu membayangkan bagaimana hidup mereka. Kadang bapak dan ibu dara tidak mau berdekatan kelihatan seperti saling berdebat. Kali saling curiga,"Dari mana nih anak? Kok beda? Selingkuh dengan ayam?"
Kadang mereka juga kelihatan risih ketika si anak ayam ndusel di bawah badan mereka seperti kebiasaan anak ayam yang berlindung di bawah induknya. Kali burung-burung gak biasa diduseli begitu sepanjang waktu.
Wah, bagaimana nanti ketika anak dara sudah waktunya terbang ya? Apa anak ayam akan frustrasi mengikutinya? Mereka saling iri gak ya? Wah, wah, ... moga mereka baik-baik berempat. Incaran bahaya muncul setiap waktu dari anak-anak, kucing, ...

No comments:

Post a Comment