Iya, aku kepikiran Prabowo terus menjelang Pemilihan Umum besok nih. Aku sudah punya pilihan yang pasti untuk presiden, DPD, DPR RI, DPRD I dan DPRD II. Tapi aku risau karena Prabowo. Haish. Karena ditanya hal itu aku mau jawab terus terang pangkal kegelisahanku.
1. Prabowo tuh jelas banget ndak logis kalau melihat apa yang dia munculkan dalam kata maupun bahasa tubuh. Jelas kalau dia emosional, temperamental, ndak punya visi dan mudah ngomong ngaco. Tapi kenapa orang macam begitu diangkat oleh sekelompok orang sebagai calon presiden? Betul katamu. Karena dia adalah orang yang mudah dijatuhkan. Dia akan dijatuhkan saat menjadi presiden nanti, itulah skenarionya. Siapa yang akan menjatuhkannya? Nah ini yang mengerikan. Kebayang banget orang-orang yang sekarang ini ada di sekitarnya entah kelihatan atau tak kelihatan. Kepentingan apa mereka itu? Mengapa memilih seseorang sebagai presiden untuk kemudian mau dijatuhkan.
2. Prabowo tuh modal apa untuk jadi presiden kali ini? Dia bolak-balik menyebut diri sebagai patriotik nasionalis. Tapi dia akan menyerang siapa saja selama ada kesempatan. Serangannya pun dalam bentuk beragam. Secara fisik, lihatlah cara dia menggebrak, memukul, ... (lihat di youtube, banyak contohnya). Secara kata-kata, lihatlah cara dia berkata-kata. Otaknya berisi perang, pertahanan diri, dst. Selalu merasa terancam walau dialah yang akhirnya mengancam. Rasanya sama sekali tak nyaman memandang ekspresi wajahnya. Sama sekali tak pernah ada keteduhan khas karisma pemimpin. Itu yang tampak memang seperti boneka. Bayi dan anak-anak akan menangis kalau dekat dengan aura macam gitu. Aura yang memunculkan kegelisahan.
3. Aku tahu kalau Jokowi bukan presiden ideal harapanku mengingat banyak hal yang tak juga mampu dia perbuat seperti tentang keadilan, HAM dll. Tapi aku sama sekali tak mau berada terus menerus dalam kegelisahan karena melihat Prabowo yang tak juga berubah tabiatnya walau dia paham kalau sedang dalam sorotan rakyat. Aku tak akan mau orang macam Prabowo menjadi presiden Indonesia, dan golput tak akan kuat untuk menahannya. Maka aku akan memilih Jokowi besok, minimal beberapa kali aku merasai keteduhannya, caranya berkomunikasi yang pas dengan pangrasaku, caranya membangun keluarga yang ingin kucontoh, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment