Tuesday, February 11, 2014

Tunisia

Tunisia bukan perjumpaan
dia penari debu di antara angin,
di bawah matahari, melipat air-air
menggembung di punuk onta sahara.

Di duri kaktus yang keras menjaga diri
kau tumbuhkan bulu mata sebagai pucuk palem
atau pagar ladang sorghum, tempat ciuman pasir
hangat terpanggang di tiap jemarinya.

Sudahkah kau temui pemiliknya?
Tunisia hanyalah wajah di ventilasi bioskop tua
mengerling mengajakmu melewati petang
semata jelujur selendang imajinasi.

Nanti, kau sadar ketika waktu lenyap
tersandera rumah batu tanpa lampu
dan kau tak akan pernah menemukan tanda
kecuali keriput pipi perempuan tua.

(After film screening "Living Desert", at Tunisian Cultural Days at TIM, today)

No comments:

Post a Comment