Monday, December 12, 2011
Favourite Place
Aku punya banyak tempat kesukaan. Jadi sebenarnya menceritakan satu tempat ini juga tidak terlalu istimewa. Tapi, berhubung kemarin sore baru kudatangi, aku ingin menceritakannya. Tempat itu adalah lapangan SPMA. Lapangan ini letaknya di luar atau samping perumahan tempat aku tinggal. Jadi aku harus keluar perumahan untuk menjangkaunya. Biasanya aku datangi bersama anak-anak plus bapaknya. Lapangan cukup luas, dengan dua gawang untuk bermain bola. Di sekelilingnya adalah tanah kosong. Sisi barat ada lahan singkong punya warga. Sisi barat adalah tanah kosong punya SPMA. Sebelah timur adalah gedung punya SPMA yang sekarang menjadi balai latihan milik Propinsi Lampung. Sebelah selatan adalah tanah kosong punya SPMA. Biasanya tiap sore tempat ini dipakai oleh anak-anak, dan remaja untuk beberapa kepentingan. Main bola di lapangan. Latihan motor atau mobil di jalanan sekitarnya. Ini jalan-jalan untuk kepentingan balai latihan. Cukup bagus, halus, aspal. Cukup sepi jadi aman untuk berlatih. Nah, jika ke sini aku selalu sempatin untuk berlari seputar dua putar. Lalu jalan kaki kesana kemari. Atau sekedar kejar-kejaran dengan anak-anak dengan bawa bola.
Satu hal yang cukup asyik namun cuma satu kali kulakukan adalah lempar buah palem. Di sekitar situ tumbuh pohon-pohon palem cukup banyak. Jika sedang berbuah, aduh, warnanya kayaknya segar sekali. Tapi karena tak bisa dimakan, cuma dipandangi. Eh, ternyata ketika buah itu warnanya sudah merah, mereka gampang sekali rontok. Lempar dengan satu buah yang satu jatuh, berhamburanlah buah-buah itu. Asyik banget apalagi buahnya memang sangat banyak. Nuansanya seperti main petasan. Lempar lalu, brukkksss, belasan buah rontok. Begitu lihat bisa seperti itu, semangatlah jiwa anak-anak. Ambil, raup yang banyak, lempar! Sampai gundul semua jatuh yang warna merah. Yang tidak kusadar, ternyata getah buah-buah ini membuat kulitku gatal. Semuanya, di tangan, kaki, leher, kepala, perut, punggung. Aduh. Menyebar ke seluruh tubuh. Ini terasa setelah sekitar 1 jam bermain lempar buah ini. Aku cari kran air, cuci, wouuuwww, malah gatalnya tambah nylekit sakit. Ampun! Setelah itu, tak kusentuh lagi buah ini. Cukup sudah.
Langsung pulang,mandi, gosok dengan minyak tawon, dan bertobat. Moga tidak lupa, karena setiap kali lihat buah palem, selalu ingin meraupnya kembali. Harus menahan diri. Hehehe...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment