Saturday, February 11, 2017

Jurney to Manila 1 : Kesempatan untuk Tidur!

Introduction.
Perjalanan ke Manila sudah aku rancang dari tahun lalu saat ada undangan dari ACPP bekerjasama dengan NASA Manila untuk Justice and Peace Workers Meeting 2017 se Asia - Pasific. Aku menanggapi undangan dengan senang hati dan menyiapkannya. Meeting ini akan diawali dengan eksposure selama 3 hari, jika aku berminat. Wow, tentu saja.

Pilihan terbang menggunakan Cebu Pasific adalah pilihan yang tepat. Penerbangan langsung dari Soetta ke Ninoy akan ditempuh selama sekitar 4 jam. Dari Lampung aku berangkat pada 10 Pebruari sore, untuk penerbangan Cebu ke Manila pada pukul 00.30, lewat dikit dari tengah malam. Ini bukan jam yang tepat karena begitu lewat dari imigrasi pada pukul 22, aku sudah nyaris tak bisa membuka mata. Berjalan-jalan di sekitaran terminal 2 Soetta tak membantuku sama sekali sedang tubuh yang belum sempat istirahat beberapa hari pengin banget dibaringkan.

Harapanku, penerbangan 4 jam itu akan menjadi saat tidurku. Huft, sayang sekali. Harapan tinggallah harapan. Hampir selama penerbangan, cuaca begitu buruk sehingga penerbangan itu terguncang-guncang. Selama 4 jam lebih! Dengan jiwa yang menciut karena takut, mata pun bisa tetap bertahan terbuka. Puji Tuhan sampai dengan selamat di Ninoy Aquino Internasional Airport tepat waktu, saat fajar siap merekah, pukul 05.50.

Saat keluar dari bandara, seseorang yang menjemputku dengan tanda di tangannya sudah bersiap. Aku menghampirinya, mengenalkan diri dan langsung meluncur ke Hotel Syalom, tempat satu malam nginap sebelum besok melanjutkan perjalanan ke Batangas untuk eksposure.

Briefing sore hari pada 11 Pebruari cukup membuatku nyaman karena sebagian peserta sudah kukenal. Aku sempat tengsin karena telat masuk ruang untuk briefing gara-gara aku ndak set arlojiku. Piliphina memiliki waktu satu jam lebih cepat dari Lampung, dan aku lupa mengingatnya. Padahal begitu sampai di hotel aku menuntaskan kebutuhan biologis dengan tidur sepanjang waktu. Siang bangun sebentar untuk makan wafer sisa dari Sriwijaya dalam penerbangan Lampung - Jakarta, dan minum sebotol air yang kubeli di hotel. Lalu tertidur lagi sampai ditelpon oleh resepsionis hotel,"Mam, you are waited for meeting at third floor. Now they ready for meeting." Aku protes kalau meeting akan mulai satu jam lagi sesuai agenda yang kupunya, tapi kemudian segera sadar soal perbedaan waktu. Ealah, cepet-cepet aku cuci muka dan turun ke lantai 3. Kamar yang kudapat di lantai 5.

Apapun, hari pertama selalu menarik, apalagi saat makan malam aku merasakan bahwa aku sangat-sangat lapar...

No comments:

Post a Comment