Hari terakhir di Manila pas hari Minggu. Aku gunakan waktu ke Gereja. Katanya dan memang benar, mayoritas Piliphina adalah Katolik. Tapi sungguh tak bisa kupercaya, gereja di hari minggu sangat sepi. Hanya ada beberapa gelintir orang. Hmmm... Seorang pastur cerita dia akan melakukan misa di mall, di sana akan banyak pengikut misa di hari minggu. Yaelah.
Makan pagi terlambat sudah malas keluar. Makan di kantin dengan menu seadanya yang bisa masuk perutku. Roti. Telur goreng. Pisang. Air putih. Semuanya 55 peso. Aku tambah 2 pisang lagi untuk dibawa ke kamar, jaga-jaga kalau masih lapar. Tak ada rencana apapun hari ini. Jadi aku keramas, tidur, dan bersiap untuk balik ke Indonesia.
Naik taksi ke bandara, aku mengantar Lilik ke terminal 1 sebelum melaju ke terminal 3 Ninoy Airport dimana pesawatku, Cebu Pasific akan menerbangkanku ke Soetta. Bandara yang ramai super. Aku hitung peso di dompetku tinggal 50 peso dan beberapa receh. Jadi selepas imigrasi aku coba cari makan yang bisa kubeli dengan uang segitu. Dapatnya : cup noodles seharga 45 peso! Cukup deh... Hehehe...
Pesawatku terbang jam 20.50. Sampai di Indonesia tepat jam 00. Aku meneruskan tidur di kamar Yeni di Zest Hotel. Kebetulan banget Yeni juga pas pulang dari Myanmar di tanggal yang sama n mau berbagi kamar denganku. Perjumpaan sekejab untuk tidur, dan esoknya sarapan bareng, ke bandara bareng lalu Yeni ke Solo, aku ke Lampung. Nah... begitulah.
No comments:
Post a Comment