Thursday, July 31, 2014
Bolu Bertabur Keju
Bolu bisa dibuat dengan banyak variasi. Ini salah satu yang cukup mudah, tapi lezat, mantap.
Bahan :
1 cangkir tepung terigu
4 butir telur
keju parut secukupnya
150 gram mentega
100 gram gula halus
2 sendok munjung tepung tapioka
2 sendok munjung bubuk susu coklat
1/2 sendok teh SP
1/2 sendok teh baking powder
sedikit garam
Cara mengolah :
Cairkan mentega, biarkan dingin. Siapkan loyang, olesi mentega dan taburi tepung terigu. Kocok telur, gula dan SP hingga mengembang dengan kecepatan tinggi. Jika sudah mengembang, turunkan kecepatan, masukkan tepung terigu, tepung tapioka, baking powder, dan garam secara pelahan. Jika sudah tercampur semua, hentikan mixer, masukkan mentega cair, aduk dengan sendok pelahan. Panggang dengan api kecil kurang lebih 30 menit. Taburkan keju ketika bolu setengah matang.
Bolu bertabur keju pun siap dihidangkan.
Tuesday, July 29, 2014
Gelang Kaki
Sekian lama hanya tersuruk di kotak, gelang kaki ini tiba-tiba mencuat saat aku mencari peniti kemarin. Gelang kaki yang kudapat dari seorang perempuan India di halaman Batu Cave, Kuala Lumpur. Perempuan dengan dandanan menor, membawa dagangan di dua tangannya, perhiasan-perhiasan khas India. Dia tak bosan mengikuti kami yang baru turun dari gua untuk menawarkan dagangannya itu. Melihat kegigihannya, aku pun memegang perhiasan-perhiasan yang dia tawarkan hingga aku mendapatkan gelang kaki yang mungil dan manis dengan hiasan batu-batu kecil warna merah. Aku lupa berapa ringgit dulu kudapatkan gelang kaki ini, tapi yang pasti aku ingat, aku mendapatkannya dengan harga yang sangat murah lewat tawar menawar. Aku membeli beberapa gelang sehingga aku mendapatkannya lebih murah lagi. Bahkan perempuan itu membantuku memakaikannya di kakiku ketika dia melihat aku kesulitan memakainya. "It's beautiful." Dia memujiku, memuji kakiku, memuji gelang itu.
Kemarin ketika aku memakainya kembali, hingga kini tak aku lepas, aku merasa memang pantas kalau aku juga memuji diriku, memuji kakiku dan tentu saja memuji gelang kaki itu. Ini sangat tepat di kakiku. Perasaan yang ditimbulkan dengan memakai gelang kaki, membuatku terus gembira dengan sensasi yang terus menerus menguarkan rasa syukur karena aku menyadari aku memiliki kaki yang sempurna. "You are very beautiful." Lonceng-lonceng kecil yang menghiasi gelang kaki ini tidak kedengaran bunyinya, tapi setiap gesekan yang ditimbulkannya membuatku selalu sadar akan keberadaan gelang kaki yang cantik ini dan karenanya, membuatku terus sadar akan keberadaan kakiku yang cantik. Terimakasih, kau selalu menopang tubuhku menjangkau tempat-tempat impianku. Terimakasih.
Kemarin ketika aku memakainya kembali, hingga kini tak aku lepas, aku merasa memang pantas kalau aku juga memuji diriku, memuji kakiku dan tentu saja memuji gelang kaki itu. Ini sangat tepat di kakiku. Perasaan yang ditimbulkan dengan memakai gelang kaki, membuatku terus gembira dengan sensasi yang terus menerus menguarkan rasa syukur karena aku menyadari aku memiliki kaki yang sempurna. "You are very beautiful." Lonceng-lonceng kecil yang menghiasi gelang kaki ini tidak kedengaran bunyinya, tapi setiap gesekan yang ditimbulkannya membuatku selalu sadar akan keberadaan gelang kaki yang cantik ini dan karenanya, membuatku terus sadar akan keberadaan kakiku yang cantik. Terimakasih, kau selalu menopang tubuhku menjangkau tempat-tempat impianku. Terimakasih.
Monday, July 28, 2014
Membuat Ketupat untuk Keluarga Sendiri
Lebaran tidak bisa mengandalkan kiriman ketupat dari tetangga dan kerabat kan? Jika tidak berminat mengirimkan pada para sahabat, minimal kita bisa menyiapkan ketupat untuk keluarga sendiri. Ternyata mudah kok.
Bahan :
750 gram beras yang pulen
sedikit garam
10 ketupat janur siap pakai
Cara membuat :
Rendam beras yang sudah bersih selama sekitar 1 jam. Tiriskan, lalu masukkan ke dalam ketupat melalui bagian ujungnya yang ditarik sedikit hingga terbuka cukup untuk memasukkan beras dengan sendok kecil. Isi kurang lebih 3/4 dari besarnya ketupat. Masak dalam panci terendam air seluruhnya, supaya matangnya merata, kurang lebih 4 - 5 jam. Jika air mulai habis, tambahkan air ke dalam panci. Jika sudah matang, tiriskan ketupat dan gantung supaya tidak ada lagi air dalam ketupat sehingga tidak mudah basi. Ketupat siap disajikan dengan opor atau rendang atau sambel goreng kentang atau lain-lain sesuai selera.
Bahan :
750 gram beras yang pulen
sedikit garam
10 ketupat janur siap pakai
Cara membuat :
Rendam beras yang sudah bersih selama sekitar 1 jam. Tiriskan, lalu masukkan ke dalam ketupat melalui bagian ujungnya yang ditarik sedikit hingga terbuka cukup untuk memasukkan beras dengan sendok kecil. Isi kurang lebih 3/4 dari besarnya ketupat. Masak dalam panci terendam air seluruhnya, supaya matangnya merata, kurang lebih 4 - 5 jam. Jika air mulai habis, tambahkan air ke dalam panci. Jika sudah matang, tiriskan ketupat dan gantung supaya tidak ada lagi air dalam ketupat sehingga tidak mudah basi. Ketupat siap disajikan dengan opor atau rendang atau sambel goreng kentang atau lain-lain sesuai selera.
Saturday, July 26, 2014
Dadar Gulung Warna-warni
Lagi, jajanan pasar yang murah meriah enak. Membuatnya digulung-gulung, maka disebut dadar gulung.
Bahan :
250 gram tepung terigu
2 sendok tepung beras
1 butir telur
2 sendok makan mentega cair
sedikit baking powder
pewarna makanan
1 butir kelapa muda
100 gram gula kelapa
sedikit garam
selembar daun pandan
air secukupnya
Cara mengolah :
Buat dulu isinya. Rebus sepertiga gelas air dengan daun pandan dan gula kelapa. Beri sedikit garam. Jika gula sudah larut, masukkan kelapa muda yang sudah diparut. Aduk hingga matang. Sisihkan.
Kocok telur dengan kocokan telur atau garpu, sebentar saja, lalu masukkan tepung terigu, tepung terigu, pewarna makanan, mentega cair, baking powder dan garam. Campur dan aduk rata dengan air hingga encer. Jika perlu coba di penggorengan seberapa encer yang dibutuhkan. Encer kentalnya adonan berpengaruh pada tebal tipisnya kulit dadar.
Buat kulit dadar satu per satu. Jika sudah matang, masukkan isinya dan lipat. Dadar gulung siap disantap. Untuk variasi, buat kulit dadar aneka warna dengan memisahkannya saat memberi warna. Untuk dadar gulung warna warni lebih baik jika memakai ukuran penggorengan yang kecil, yang diameternya 15-an cm. Dengan demikian setiap orang bisa mengambil dua, tiga atau lebih tanpa merasa nek.
Bahan :
250 gram tepung terigu
2 sendok tepung beras
1 butir telur
2 sendok makan mentega cair
sedikit baking powder
pewarna makanan
1 butir kelapa muda
100 gram gula kelapa
sedikit garam
selembar daun pandan
air secukupnya
Cara mengolah :
Buat dulu isinya. Rebus sepertiga gelas air dengan daun pandan dan gula kelapa. Beri sedikit garam. Jika gula sudah larut, masukkan kelapa muda yang sudah diparut. Aduk hingga matang. Sisihkan.
Kocok telur dengan kocokan telur atau garpu, sebentar saja, lalu masukkan tepung terigu, tepung terigu, pewarna makanan, mentega cair, baking powder dan garam. Campur dan aduk rata dengan air hingga encer. Jika perlu coba di penggorengan seberapa encer yang dibutuhkan. Encer kentalnya adonan berpengaruh pada tebal tipisnya kulit dadar.
Buat kulit dadar satu per satu. Jika sudah matang, masukkan isinya dan lipat. Dadar gulung siap disantap. Untuk variasi, buat kulit dadar aneka warna dengan memisahkannya saat memberi warna. Untuk dadar gulung warna warni lebih baik jika memakai ukuran penggorengan yang kecil, yang diameternya 15-an cm. Dengan demikian setiap orang bisa mengambil dua, tiga atau lebih tanpa merasa nek.
Friday, July 25, 2014
Cenil, Jajanan Pasar yang Manis Gurih Kenyal
Ada sisa sagu di persediaan bahan makanan? Yukk, coba membuat jajanan pasar yang satu ini. Cenil. Sangat mudah membuatnya.
Bahan :
250 gram sagu tani
1/3 gelas air
sejumput garam
kelapa muda
100 gram gula kelapa
selembar daun pandan
pewarna makanan
Cara mengolah :
Ambil dua sendok tepung sagu dan garam, campur lalu larutkan dalam sepertiga gelas air. Panaskan dengan api kecil sambil terus diaduk sehingga menjadi seperti lem kanji. Matikan kompor. Selagi panas, masukkan tepung sagu sisanya, aduk, lalu uleni hingga bisa dibentuk. Pisahkan menjadi dua bagian. Satu bagian beri pewarna makanan hingga rata. Bentuk dulu yang putih dengan cara diplintir memanjang atau berbentuk bulat. Masukkan dalam air mendidih hingga semua mengapung matang. Ulang untuk bahan yang berwarna lain. Jika semua sudah matang, tiriskan dan biarkan dingin. Kelapa muda kupas kulit arinnya dan diparut. Gula kelapa direbus dengan sedikit air dan selembar daun pandan hingga semua larut dan kental. Cenil yang sudah matang disajikan dengan dicampur parutan kelapa muda dan dikucuri air gula kelapa.
Bahan :
250 gram sagu tani
1/3 gelas air
sejumput garam
kelapa muda
100 gram gula kelapa
selembar daun pandan
pewarna makanan
Cara mengolah :
Ambil dua sendok tepung sagu dan garam, campur lalu larutkan dalam sepertiga gelas air. Panaskan dengan api kecil sambil terus diaduk sehingga menjadi seperti lem kanji. Matikan kompor. Selagi panas, masukkan tepung sagu sisanya, aduk, lalu uleni hingga bisa dibentuk. Pisahkan menjadi dua bagian. Satu bagian beri pewarna makanan hingga rata. Bentuk dulu yang putih dengan cara diplintir memanjang atau berbentuk bulat. Masukkan dalam air mendidih hingga semua mengapung matang. Ulang untuk bahan yang berwarna lain. Jika semua sudah matang, tiriskan dan biarkan dingin. Kelapa muda kupas kulit arinnya dan diparut. Gula kelapa direbus dengan sedikit air dan selembar daun pandan hingga semua larut dan kental. Cenil yang sudah matang disajikan dengan dicampur parutan kelapa muda dan dikucuri air gula kelapa.
Thursday, July 24, 2014
Stik Keju, Mudah Dibuat, Enak Disantap
Ingin camilan enak buatan sendiri? Stik keju menjadi salah satu jajanan yang bisa dipilih jika punya waktu yang cukup longgar.
Bahan :
250 gram sagu tani
100 gram keju chedar
2 butir telur
50 gram mentega
sedikit garam
minyak goreng
Cara mengolah :
Campur keju, mentega dan telur dengan mixer atau blender hingga tercampur rata. Gabungkan adonan ini dengan sagu dan garam, uleni hingga kalis dan bisa dibentuk. Plintir kecil-kecil dengan dua tangan, langsung masukkan ke wajan dengan minyak dingin. Jika sudah cukup, goreng dalam api sedang hingga matang. Ulangi hingga seluruh adonan habis, selalu dengan minyak dingin. Jangan mengaduk/membalik stik di penggorengan jika masih lembek.
Bahan :
250 gram sagu tani
100 gram keju chedar
2 butir telur
50 gram mentega
sedikit garam
minyak goreng
Cara mengolah :
Campur keju, mentega dan telur dengan mixer atau blender hingga tercampur rata. Gabungkan adonan ini dengan sagu dan garam, uleni hingga kalis dan bisa dibentuk. Plintir kecil-kecil dengan dua tangan, langsung masukkan ke wajan dengan minyak dingin. Jika sudah cukup, goreng dalam api sedang hingga matang. Ulangi hingga seluruh adonan habis, selalu dengan minyak dingin. Jangan mengaduk/membalik stik di penggorengan jika masih lembek.
Thursday, July 10, 2014
Lewat
Di dekatku kau lewat
tidak dengan langkahmu sendiri
tapi bibir sahabat
diam terpatri
pada waktu di mana nama
Mu lengang.
tidak dengan langkahmu sendiri
tapi bibir sahabat
diam terpatri
pada waktu di mana nama
Mu lengang.
Wednesday, July 09, 2014
40 Tahun yang Muda
Hari ini, 9 Juli 2014, pada pukul 07.00 pagi, aku tepat berumur 40 tahun. Aku sudah membayangkan tahun ini dari tahun lalu. Aku berusaha menyiapkan segala sesuatunya untuk masuk pada putaran 40 tahun, masuk pada umur kepala 4.
Ada beberapa hal yang kusiapkan.
1. Menjauh dari kesibukan Majalah Nuntius. Hal ini terwujud berkat Mgr. Yuwono yang memberikan surat keputusan baru untuk orang baru bagi Nuntius. Aku tak perlu mengkuatirkan kelangsungan Nuntius karena dia pasti akan terus berjalan. Aku sudah 9 tahun berada di dalamnya, menjadi pengasuh, melayaninya sebagai bayi yang menghabiskan seluruh waktuku. Tahun ini cukup sudah. 108 edisi cukup untuk Nuntius dari tanganku, jiwaku. Bukan urusan mudah, karena gempuran pun masih muncul di tahun terakhirku ini. Tuduhan ini itu masih terus muncul. Aku tidak akan menjelaskan apa-apa soal itu, tapi aku ingin mengatakan satu hal, biarlah aku terus memurnikan diriku dengan seluruh prosesnya. Nuntius tetaplah cintaku dan kenikmatanku. Begitu saja.
2. Aku membuat simbol. Dan aku membuatnya dalam bentuk buku. Dua buku yang orisinil Yuli. Yang pertama sudah terbit, buku puisi Pembatas Buku, terbit awal Mei 2014. Sebentar lagi akan terbit kumpulan cerpen Yuli Nugrahani dan sketsa Dana E. Rachmat "Daun-daun Hitam", mungkin akhir Juli 2014. Mungkin satu buku lagi, sebuah novel yang sekarang sedang dalam proses penulisan. Ketiganya, atau keduanya menjadi tanda bagiku di tahun ini, tahun ketika aku melewati usia 40 tahun.
3. Aku masuk dalam dunia versi lain. Seperti apakah itu? Aku belum bisa banyak cerita, tapi aku merasakan bahwa pelan-pelan aku menyadari keberadaanku yang jauh lebih besar dari badan wadag ini. Aku terus berpendar, bergetar bersama dengan makluk lain dan seluruh semesta dalam keutuhan. Dan aku terus bergerak mendekat pada Cahaya Suci dengan layak. Ini sesuatu yang membuatku berdebar, dipenuhi rasa cinta. Aku menjadi manusia merdeka dalam dunia versi lain ini. Dan manusia merdeka hanya bisa merasakan kebahagiaan, apapun yang dialaminya.
Jadi sekarang, masih perlukah ucapan selamat ulang tahun? Tidak. Ucapan itu hanya bonus saja. Yang lebih penting aku mengucapkan terimakasih pada ibu yang sudah mengandung, melahirkan dan mengasuh aku sebagai Yuli, juga para ibu lain yang pernah mengandung, melahirkan dan mengasuh aku dulu, dalam kehidupan yang lain, dan nanti pada saat mendatang. Terimakasih. Aku tahu aku semakin sempurna.
Ada beberapa hal yang kusiapkan.
1. Menjauh dari kesibukan Majalah Nuntius. Hal ini terwujud berkat Mgr. Yuwono yang memberikan surat keputusan baru untuk orang baru bagi Nuntius. Aku tak perlu mengkuatirkan kelangsungan Nuntius karena dia pasti akan terus berjalan. Aku sudah 9 tahun berada di dalamnya, menjadi pengasuh, melayaninya sebagai bayi yang menghabiskan seluruh waktuku. Tahun ini cukup sudah. 108 edisi cukup untuk Nuntius dari tanganku, jiwaku. Bukan urusan mudah, karena gempuran pun masih muncul di tahun terakhirku ini. Tuduhan ini itu masih terus muncul. Aku tidak akan menjelaskan apa-apa soal itu, tapi aku ingin mengatakan satu hal, biarlah aku terus memurnikan diriku dengan seluruh prosesnya. Nuntius tetaplah cintaku dan kenikmatanku. Begitu saja.
2. Aku membuat simbol. Dan aku membuatnya dalam bentuk buku. Dua buku yang orisinil Yuli. Yang pertama sudah terbit, buku puisi Pembatas Buku, terbit awal Mei 2014. Sebentar lagi akan terbit kumpulan cerpen Yuli Nugrahani dan sketsa Dana E. Rachmat "Daun-daun Hitam", mungkin akhir Juli 2014. Mungkin satu buku lagi, sebuah novel yang sekarang sedang dalam proses penulisan. Ketiganya, atau keduanya menjadi tanda bagiku di tahun ini, tahun ketika aku melewati usia 40 tahun.
3. Aku masuk dalam dunia versi lain. Seperti apakah itu? Aku belum bisa banyak cerita, tapi aku merasakan bahwa pelan-pelan aku menyadari keberadaanku yang jauh lebih besar dari badan wadag ini. Aku terus berpendar, bergetar bersama dengan makluk lain dan seluruh semesta dalam keutuhan. Dan aku terus bergerak mendekat pada Cahaya Suci dengan layak. Ini sesuatu yang membuatku berdebar, dipenuhi rasa cinta. Aku menjadi manusia merdeka dalam dunia versi lain ini. Dan manusia merdeka hanya bisa merasakan kebahagiaan, apapun yang dialaminya.
Jadi sekarang, masih perlukah ucapan selamat ulang tahun? Tidak. Ucapan itu hanya bonus saja. Yang lebih penting aku mengucapkan terimakasih pada ibu yang sudah mengandung, melahirkan dan mengasuh aku sebagai Yuli, juga para ibu lain yang pernah mengandung, melahirkan dan mengasuh aku dulu, dalam kehidupan yang lain, dan nanti pada saat mendatang. Terimakasih. Aku tahu aku semakin sempurna.
Monday, July 07, 2014
Subscribe to:
Posts (Atom)