Saturday, October 26, 2013

Selamat ulang tahun, Bernard.

Sepuluh tahun lalu, kekuatanmu yang merobek rahimku.
Aku masih selalu heran dan kagum pada keperkasaan bayi,
dirimu, Bernard.
Hingga sepuluh tahun berlalu, keherananku terus bertambah,
kekagumanku semakin meruah.
Bukan hanya tubuhmu yang merobek rahimku,
tapi seluruh jiwa-raga, yang kau lontarkan
dalam gerak, dalam kata, dalam rupa.

"Ini aku, ibu. Seseorang yang mau numpang,
numpang makan, numpang tidur, numpang hidup."
Itu persis katamu saat mengetuk pintu rumah,
rumah kita, sore hari saat kau pulang sekolah.
Aku saling pandang dengan bapakmu, hanya, terpana,
ingat?
Mana mungkin kutolak orang yang akan numpang,
apalagi itu adalah Bernard yang pernah ada dalam tubuhku,
masih terus akan ada dalam hatiku, jiwaku?
"Tentu saja boleh. Tapi tidak bisa selamanya. Mungkin,
kami akan sediakan tumpangan hanya sampai umurmu
yang ke 21. Atau lebih beberapa tahun. Tapi tidak
seumur hidupmu. Masuklah!"

Dia masuk rumah dengan baju seragam merah putih, sepatu hitam,
tas sekolahnya yang super berat, dan senyum nyengirnya,
yang memang nakal.
Apa adamu, Bernard, kau boleh menumpang,
boleh merepotkanku,
boleh menuntutku.

Aku mencintaimu, Bernard.
Selamat ulang tahun.


No comments:

Post a Comment