Monday, September 23, 2013

Wally Lamb : I Know This Much is True

Judul asli      : I Know This Much is True
Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul :Sang Penebus
Penulis         : Wally Lamb
Alih Bahasa : Esti A. Budihabsari
Isi               : 951 hlm.
Cetakan      : I, November 2007
Penerbit      : Qanita, Bandung
ISBN         : 979-3269-66-5



Setelah bekerja keras untuk penyuntingan Majalah Nuntius edisi bulan ini, rasanya aku berhak mendapatkan hadiah. Hadiah itu dibeli sendiri di Toko Buku Bandung (hehehe...) minggu lalu dengan harga Rp. 78.000,- setelah diskon dan dapat bonus sampul plastik (Salah satu keuntungan beli buku di toko ini buku bisa langsung disampul. Kalau mengerjakan sendiri bisa-bisa nunggu setahun baru selesai sampulnya. Hehehe...)

Hingga sekarang, aku baru sampai pada halaman 184 dari 951 halaman yang ada. Buku ini sangat tebal, nyaris 5 cm tebalnya. Okey, jadi aku memang belum tahu alur ceritanya secara lengkap. Tapi sejauh ini, aku melihat betapa Wally bercerita dengan sangat kompleks dan sangat 'tega' pada tokoh-tokohnya.

Lihat saja. Tokoh sentral adalah Thomas dan Dominick, pasangan kembar identik yang lahir tepat pergantian tahun. Yang pertama lahir di tahun yang lama, dan yang lain lahir di tahun yang baru. Ibunya seorang sumping, hingga pada halaman ini belum ketahuan siapa ayah kandung mereka tapi mereka punya bapak angkat bernama Ray, yang sangat keras dan ringan tangan.

Thomas harus dimasukkan dalam rumah sakit jiwa karena tindakannya yang tidak biasa. Dia kecanduan Yesus dengan cara yang membahayakan. Matius 5 : 29 - 30 "Dan jika matamu yang kanan menyesatkanmu, cungkillah dan buanglah itu... Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu daru anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu secara utuh dicampakkan dalam neraka."

Maka Thomas mengiris tangan kanannya hingga putus dan dilemparkannya di lantai perpustakaan, dan karenanya dia mendapat penanganan khusus di rumah sakit hingga akhirnya harus masuk dalam rehabilitasi sakit jiwa.

Dominick malah cenderung tidak percaya Tuhan dan mengolok-olok keberadaan Yesus. Namun dia bertanggungjawab penuh atas kakak kembarnya terlebih sejak ibunya meninggal. Salah satu warisan ibunya adalah kisah kakeknya yang ditulis dalam bahasa Italia. Kakeknya selalu menjadi orang paling top bagi ibunya.

Aku belum tahu kelanjutannya, tapi aku kira kisah sang kakek ini akan menjadi pembuka banyak kisah lain dalam cerita Wally ini. Dengan berbagai kesibukanku akhir-akhir ini entah berapa lama hampir 1000 halaman ini bisa kuselesaikan. Tapi santai saja, aku pasti bisa mengambil waktu-waktu di sela-sela itu. Wally akan jadi temannu hingga beberapa hari mendatang, pasti menyenangkan. ***

No comments:

Post a Comment