Mataku mengalir melihat tungkal pohon
tersisa di batas median jalan
gundul tanpa batang dan daun
antara rumah sakit hingga tengah kota
dadaku sesak membayangkan
gersang dan panas kekurangan O2 saat aku berjalan melintasi
jalan-jalan di kota tanjungkarang
aku akan rindu kesejukannya
aku akan rindu harum bunga kuning oranye
yang jika berguguran daunnya pun
menghamparkan permadani jalan ini khusus untukku
menyambutku semata
mataku mengalir
kesedihan
di saat yang sama kekecewaan
karena membayangkan orang-orang seperti apa
yang menjadi pengambil keputusan di kota ini
orang-orang yang tidak peduli pada kehidupan
adalah orang-orang penebar kematian
mengubah pepohonan menjadi ketertiban
mengubah kesejukan menjadi keramaian
dan semuanya menjadi keserakahan
aku sedih
No comments:
Post a Comment