kemarin aku berbincang dengan muder julia, pimpinan tertinggi fsgm di Indonesia. kesederhanaan mencuat darinya. saat bicara aku amati bibirnya. kecantikan biasa khas seorang wanita indonesia umur diatas setengah abad. tapi yang menarik adalah rentetan kata yang keluar darinya. pelan-pelan diucapkan kata per kata. sangat hati-hati seolah takut kata itu akan berhamburan memburat berantakan. mungkin juga takut setiap kata itu akan menggores lantai porselin yang halus yang sedang ditapaki. pokoknya ini gaya bicara yang menyenangkan.
ya tentu saja beda dengan gayaku yang seringkali kata kalimat tersembur begitu saja, lalu baru disesali kemudian. lebih-lebih lagi jika kemudian diketahui ada yang menangis karenanya. berapa kali sudah aku mengaku dosa karena mulutku tapi terulang juga setiap kali.
perjumpaan yang menyenangkan selama setengah jam itu lalu berlanjut dengan hingar bingar bersama br bambang yang bicara banyak tentang pendidikan inklusi. apa ya...tentang pendidikan yang terbuka bagi setiap orang beragama apapun, kaya dan miskin, bentuk apapun fisiknya...pendidikan yang menjadi hak bagi semua orang tanpa kecuali. br memberikan kritik terhadap sistem pendidikan indonesia, tapi terlebih pendidikan dari sekolah-sekolah yang sombong mendongak ke atas tidak melihat di sekitarnya banyak yang memelas tidak tahu apa yang harus dimakan. sebenarnya kritikan ini untuk semua orang, khususnya yang mengaku beriman tapi pelit, tidak mau senyum dengan gratis. hehehe...menurutku.
No comments:
Post a Comment