Thursday, May 24, 2007

Antara Kebun Sayur dan Klandasan

Berjalan-jalan di Balikpapan dalam waktu yang singkat, dan prioritas pada pesta manten, tetap menyisakan semangat dan energi untuk belanja berlama-lama mencari oleh-oleh atau sesuatu yang unik.
Pasar Kebun Sayur
Ini merupakan pasar yang menyajikan berbagai benda-benda etnik dari Kalimantan. Perhiasan dari batu-batuan, manik-manik, kayu dan logam tampak memikat mata. Pernak-pernik kalung, gelang, cincin, giwang dan bros berderet memenuhi kios-kios. Selain itu juga ada baju, kain, tas dan benda-benda lain. Tidak melulu kalimantan sih, karena ketika diamati ada juga tenun songket dari Palembang.
Kali pertama yang kepikir adalah membeli oleh-oleh murah meriah untuk para sahabat. Pilihan jatuh pada gelang-gelang dari untaian batu. Hah, sepertinya sih di Lampung atau Jakarta dengan mudah dapat dijumpai di pusat perbelanjaan, tapi ini kan dibawa dari Kalimantan asli. Jadi beli beberapa untai sesuai siapa yang akan diberi. Harga agak meragukan, karena para penjual berusaha menjual dengan harga setinggi-tingginya. Kalau tidak nawar pasti nyesel. Tiga yang aku minati dijual dengan harga 10 ribu rupiah. Baju dayak lengkap untuk anak-anak 110 ribu. Bros mutiara 15 ribu. Kain motif dayak 15 ribu per meter. Tas manik-manik cangklong 15 ribu. Kaos bergambar etnis 25 ribu.
Senengnya ada pada jalan-jalannya. Pelan-pelan saja liat sana-sini. Para penjual itu memang melayani pelancong, jadi tidak masalah kita hanya lihat-lihat saja, tidak perlu beli. Tapi semakin susah mencari yang benar-benar asli tradisional, selain ada mandau, baju dayak. Aku tolah-toleh penjual kaset tidak terlihat yang menjual musik tradisional Dayak. Aku ingat aku dulu pernah direkamin seorang bapak di Nangapinoh beberapa musik pengiring untuk tarian Dayak. Tapi tidak bisa mendapat kaset yang asli. Yang aku ingat musiknya sangat sederhana, diulang-ulang. Gerakannya pun begitu.
Pasar Klandasan
Ini pasar segala ada. Jalan-jalan di sini seperti jalan di pasar-pasar tradisional lain di seluruh penjuru Indonesia. Yang asyik adalah tempatnya persih di pinggir laut. Dalam satu kesempatan, kami berjalan mencari makanan di pasar ini. Letaknya berderet di pinggir laut. Makanan yang ada alamak...rawon, nasi padang, bakso malang, ....yang khas Balikpapan apa ya? Akhirnya makan bakso juga.
Jalan-jalan di dalam pasar, kami tertarik pada perhiasan emas yang dipajang. Katanya emas di sini lebih bagus dari di Jawa. Maka huntinglah kami mencari bentuk yang bagus dengan detail yang unik. Ibu berniat membelikan untuk kami, jadi ok banget. Kalau dari kantong sendiri mana ada anggaran untuk beli giwang atau cincin.
Seperti biasa, jalan dan lihat lebih banyak ketimbang beli. Hingga kemudian ketemu sejumlah perhiasan yang pas. 155 ribu rupiah per gramnya. yang buatan malaysia bisa lebih mahal sedikit tapi memiliki detail yang lebih asyik.
Makan di Dandito
Yach, susah jika tanya makanan khas Balikpapan. Berhubung letaknya pinggir laut, maka harus mencari makanan dari laut. Pilihan terpaut pada kepiting, dan salah satu tempat yang enak adalah Dandito. Hanya beberapa saat dari Bandara Sepinggan. Menu andalan tempat ini memang kepiting. Wuih, satu porsi berisi 2,5 kepiting yang dipotong-potong. Besar dan keras! Perjuangan ekstra sebelum mendapat dagingnya yang empuk, putih dan gurih. 65 ribu satu porsi kepiting asam manis ini. Jika mentok gak bisa nggigit cangkangnya yang keras, panggil salah satu pelayannya, mereka dengan senang hati memecahkannya untuk pembeli. Katanya banyak yang pesan menu ini untuk dibawa sebagai oleh-oleh ke Jawa. Dibawa terbang 2 jam aku kira masih bisa sih dimakan. Tapi gak minat!
Cari Oleh-Oleh
Ada banyak pilihan oleh-oleh makanan. Amplang paling sering aku lihat dulu dibawain keluarga Mbak Tres jika pulang Jawa. Maka beli ini. Tapi di toko makanan oleh-oleh ada beberapa pilihan lain. Lempok duren, abon ikan, dan aneka makanan merk Apollo. Ini merek impor Malaysia. Ada beberapa jenis tinggal pilih, bisa bolu, stik, roll kek, wafer, coklat. Dikemas kecil-kecil jika dibagikan ke sanak dan sahabat mudah. Rasanya hanya lumayan saja. Tidak terlalu istimewa.
Toko-toko oleh-oleh akan merapikan barang-barang yang kita beli itu dalam dus dan dikemas bagus. Siang angkut.

No comments:

Post a Comment