Monday, July 15, 2019

Mencatat Angka 45 Tahun: O buona ventura!

Beberapa hari lalu aku memasuki angka 45 tahun dalam hidupku. Aku ingin mencatat hari yang istimewa itu secepat mungkin tapi rupanya susah menemukan kesempatan untuk duduk dan menuliskannya. Hari ini kebetulan adalah pesta untuk St. Bonaventura, dan rasanya bagus banget jika bisa menuliskan hari istimewaku sembari merayakan St. Bonaventura.

Ini kumulai dengan mengingat kisah masa kecil Bonaventura yang lahir dari pasangan John dan Maria yang pernah menderita sakit parah yang akhirnya dapat disembuhkan oleh Santo Fransiskus dari Asisi yang saat melihat bayi kecil itu mengucapkan O buona ventura yang berarti 'O keberuntungan (nasib) yang baik'. Oleh Rm. Tri dalam kotbahnya saat misa pagi tadi mengatakan: O, peristiwa yang baik.

Okey, O buona ventura. Peristiwa baik. Keberuntungan yang baik, bahwa aku sudah dilahirkan dan mengalami 45 tahun yang biasa, yang luar biasa, segalanya. Gimana tidak peristiwa baik jal. Aku dilahirkan dalam keluarga hebat, Samiran dan Titik, 45 tahun lalu dan mengalami menjadi Yuli dari lahir hingga kini. Ini pengalaman yang baik sebagai seorang Yuli, dalam tubuh Yuli, dan diikat oleh karakter Yuli yang seperti ini. Banyak eksperimen bisa kulakukan dan seluruhnya menarik. Bahkan yang biasa-biasa pun terasa sangat menarik.

Pertama-tama tentu eksperimen tentang tubuh. Banyak aspek dalam tubuhku yang ketika mulai kukenali, mencuat menjadi kesadaran, dan kemudian menggembirakan. Kemarin saat makan siang di Way Hurik dalam acara Puskopdit, aku duduk dengan Pak Kris yang lalu obrolan bergulir tentang sangat khususnya kebutuhan setiap orang akan makanan/asupan. Bagi orang tertentu makanan tertentu bisa menjadi obat, bagi yang lain bisa menjadi racun. Ada orang-orang spesial yang bisa membantu kita mengenali kebutuhan tubuh itu, tapi kalau kita mengasah kesadaran diri sebenarnya tubuh memberikan alarm yang bisa dikenali saat kita makan makanan tertentu. Nah ini baru tentang makanan. Masih ada juga tentang ekspresi, gerak tubuh, bahkan denyut yang paling tampak remeh dalam sel-sel tubuh kita.

Berikutnya adalah perubahan-perubahan yang dinamis yang bisa diperbuat secara sengaja atau tidak sengaja. Dulu betapa kupernya aku. Tak mau ketemu orang. Jangankan bicara di depan orang banyak, bicara untuk seseorang saja aku malas. Lalu suatu kegiatan di Kediri tahun 90 kukira, perjumpaan dengan beberapa orang membuatku harus terpaksa berdiri di depan orang banyak: 5 menit bicara, berkeringat. 10 menit bicara dengan panas dingin. Lalu kesempatan-kesempatan berikutnya. Sampai titik sekarang ini, bahkan ketika aku ingin bicara aku bisa tak berhenti-berhenti hingga beberapa jam di hadapan satu atau banyak orang. Bahkan kalau tak ada kesempatan bicara, aku pun mencari-carinya karena bicara adalah kebutuhan juga.

Jadi, 45 tahunku adalah O buona ventura. Bersama dengan Hendro, Albert dan Bernard serta sapaan dari beberapa orang yang menyayangiku, khususnya ibuku. Mereka paham hari itu aku sangat sibuk, pun aku sudah wanti-wanti: "Ndak usah bikin kejutan. Entar aku beli makanan pas perjalanan pulang. Kalau mau kasih kejutan ya beliin kue seperti yang kupilih dulu itu di Jaya Bakery yang kecil saja."  Hehehe. Pun begitu, mereka tetap memberikan kejutan untukku. Lihat foto di atas itu. Itu jalan setapak yang kami miliki yang menghubungkan rumah dengan ruang makan dan dapur. Wow... love it so much. Mereka membuat tulisan seperti itu.

Kini aku mencatat hal ringan ini sambil mengingat bahwa aku sudah sampai pada pertengahan tahun 2019 saat aku mengatakan bahwa misiku di tahun 2019 adalah: Kesaksian. O buona ventura. Pasti ada banyak peristiwa baik yang bisa kugunakan untuk bersaksi. St. Bonaventura sudah bersaksi bahkan saat dia sakit parah di masa kecilnya. Lalu dalam kesederhanaan dia hidup hingga menjadi pujangga yang besar dengan memandang Salib sebagai kecerdasan dan kebijaksanaannya. Aku yakin saat aku berpesta bersama Bonaventura hari ini juga akan menjadi dasar bagi banyak peristiwa baik di masa mendatang.

No comments:

Post a Comment