Sabtu, 16 Maret 2019 lalu, sebuah dialog publik digelar di GSG Gistng Bawah, Pekon Gisting, Kecamatan, Kabupaten Tanggamus. Aku dilibatkan sebagai moderator untuk dialog ini berduet dengan Gita Djausal, dosen FISIP Universitas Lampung. Tema yang diangkat adalah Perempuan Bersuara untuk Pemenuhan Hak Kesehatan dan Kesejahteraan.
Acara yang sangat singkat ini dihadiri oleh Bupati Tanggamus, Hj. Dewi Handajani yang memberikan point-point penting perhatiannya untuk kesejahteraan Kabupaten Tanggamus. Narasumber yang hadir adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanggamus dan beberapa calon legislatif yang akan masuk dalam bursa Pemilu di tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Pesertanya cukup banyak, sekitar 500-an orang (kebanyakan perempuan) yang berasal dari organisasi masyarakat khususnya para ibu dari Kabupaten Tanggamus dan sekitarnya. Pun mengundang beberapa pembahas dari kalangan akademisi, Forum Anti Kekerasan (FAKTA) Tanggamus, WKRI Tanggamus dan Muslimat NU Tanggamus.
Tema ini diangkat dalam diskusi publik karena dikaitkan dengan rangkaian perayaan Hari Perempuan Internasional (8 Maret 2019), dan Kabupaten Tanggamus memang masing perlu melihat bagaimana pembangunan untuk mewujudkan hak kesehatan dan kesejahteraan ini karena beberapa situasi memprihatinkan yang masih melekat di sana, seperti masih tingginya jumlah kematian bayi dan ibu, masih ada anak-anak gizi kurang dan gizi buruk. Dan menurut data Kementerian Kesehatan RI, Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu lokus 160 Kabupaten/kota penurunan stunting 2018-2019. Pun persentase angka kemiskinan masih tinggi yaitu 13,25 %.
Bagiku sendiri, dialog ini memberiku banyak manfaat personal dan sosial. Aku bertemu dengan kelompok-kelompok yang sebagian dari mereka pernah berjumpa dulu, selain itu udah lama nian aku tak ke Gisting sejak beberapa bulan lalu. Jadi saat penyelenggaranya, Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR memintaku untuk menjadi moderator, ya dengan senang hati aku menyetujuinya.
Kesempatan bertemu dengan Bu Dewi, ibu bupati Tanggamus aku gunakan juga untuk bercerita tentang PUSPA dan beberapa hal yang penting untuk isu perempuan. Ndak terlalu berharap yang besar, tapi minimal dia seorang bupati perempuan, hendaknya sangat paham bagaimana gerakan seperti ini semestinya diletakkan dalam kebijakan pembangunan.
No comments:
Post a Comment