Sunday, December 01, 2013

Kasus

Pulang sekolah sore, dua cowokku berderap hingar bingar hingga depan pintu rumah, lalu tak ada suaranya. Aku diam juga sedang mengaduk ayam pada bumbu, sembari menunggu wajan panas. Aku tahu mereka mengendap-ngendap di belakangku.
"Bu, Bernard kena kasus di sekolah." Albert berbisik dekat kuping.
Weih. Aku taruh mangkok ayam. Bernardnya sendiri santai-santai saja membuka kulkas tanpa melihat padaku. "Kenapa, dik?"
"Hush, pelan, bu. Ini rahasia. Di kamar saja. Biar bapak gak dengar." Albert lagi yang bicara. Bernard asyik mencongkel freezer.
Wah, serius nih.
"Tapi ibu masukin ayam dulu ya. Sambil nggoreng."
"Iya, aku juga masih ngambil es." Bernard yang bersuara.
"Iya, aku juga mau pipis dulu." Albert ikut menambah.
Okey, lalu kami masuk kamar setelah aku mengedip pada bapaknya yang mau protes.
Lalu pintu ditutup. Albert rupanya sudah diangkat jadi juru bicara sehingga Bernard hanya mondar-mandir mencecap es balon, sedangkan Albert duduk di depanku, bicara.
"Tadi sore, habis aku les, aku ke kantin. Makan nasi goreng sisa, dikasih sama mbak kantin. Mereka kan selalu bagi-bagi nasi goreng yang gak kejual." Huft, sabar-sabar. Aku melihat tanpa komentar. Sabar.
"Lalu adik datang. Aku tawari nasi goreng gak mau. Padahal nasi gorengnya enak, pedes." Astaga, Albert, jadi kasusnya apa? Kok malah tentang nasi goreng lho.
"Dia cerita habis mecahin pot." Oh, itu. Aku melihat Bernard.
"Iya, Nard? Pot yang mana? Di lantai atas? Kena orang? Dimarah bu Yohana?"
"Ndak. Tenang saja sih, bu." Bernard menjawab masih dengan esnya.
Albert lagi yang menjelaskan,"Bu Yohana sudah tahu. Tapi Bernard gak dimarahin. Tapi waktu aku dulu jadi saksi saat temanku mecahin layar monitor, ibu dipanggil kan sama guru? Disuruh ngganti juga kan? Nah, dik, bisa jadi besok ibu dipanggil bu guru."
Oalah. Aku mulai tahu duduk soalnya. "Jadi pot mana, Nard?"
"Pot depan kantor. Bukan di lantai atas. Gak kena orang juga kok. Aku lari-lari pas istirahat, gak sengaja. Tapi bu Yohana melihat kok. Ndak marah."
"Okey, lihat besok ya. Kalau memang bu Yohana mau ketemu orang tua, kasih tahu ibu. Kalau memang harus diganti, ya diganti." Saat aku keluar kamar, mereka memastikan aku janji tidak mengatakannya pada bapak. "Ini rahasia, kasus rahasia." Okeylah. Hehehe...

No comments:

Post a Comment