Ini lebih berat dari yang kusangka, sahabat.
Aku tak mengira gerimis datang terus-menerus.
Kertasku basah, tintaku basah, bajuku basah,
dingin dan luntur. Rambutku basah, dadaku basah,
rotiku basah, pasi dan melumpur. Langkahku basah,
nyanyiku basah, hatiku basah, lesi dan hancur.
Ini terlalu berat dari seharusnya, sahabat.
Aku tak mengira gerimis bisa bertahan berjam-jam.
Sulit mengikuti langkah panjang kesatria
di jalanan licin tanpa pegangan. Mata buta
oleh gumpalan hasrat di pojok ruang.
Tak akan sempat, tak akan ada saat.
Ini terlalu berat. Tak ada pilihan. Hanya gerimis.
Terus menerus. Berjam-jam. Terlalu berat.
No comments:
Post a Comment