Thursday, May 09, 2013

Sampar

Sejak tikus-tikus itu menyerbu rumah
ketiak dan selangkangku membusuk bernanah
pun nyeri panas sakitku hanya dianggap latah
jika kau tidak melihatnya, apakah
sampar hanya entah?

Yang digerogoti bukan hanya buku
dia tegak sombong merampok pasak paku
sebentar lagi rumah tinggal sebangku
jika tak ada juga anjak, lalu
biarkah mati lampu?

Malam sebelum tidur hari ini
kau mendongeng tentang mati
ada kisah syahid dalam lembing tirani
jika aku tetap tidak percaya, adakah lagi
teorimu basmi mimpi?

Sampar menjadi akar-akar gejala
berkembang dalam hijau buah tanya
hanya kau perlu mengingat rasa
sakitku memutus darah aku dan dia
kami musuh selamanya.

No comments:

Post a Comment