Sayang, naiklah perahu
air laut akan jadi kasur
berdua kita mencicip tabuh
yang tercatat tanpa sentuh.
Sayang, lihatlah ke barat
langit tersenyum ini malam
lewat lekuk yang sama
tersampir di daun kelapa.
Sayang, sebentar lagi lampu mati
matamu akan mendapat santapan seri
jangan melawan jangan alergi
teluk akan memberi gerbang pasti.
Sayang, pantai, bulan sabit,
mimpi.
15 Mei 2013 — at Bandar Djakarta.
No comments:
Post a Comment