Tuesday, December 04, 2012

Pak Sam dan Bu Titik, Proficiat!

"Bapak dan ibu, selamat. Puluhan tahun bukan masa yang pendek. Bukan selalu sempurna, tapi aku bersyukur terlahir dalam keluarga ini. Salam dan doa dari Lampung."

Minus keluarga Yeni. Lupa kapan dibuat.
Pesan singkat itu aku kirim untuk Pak Sam (A. Samiran K.A) dan Bu Titik (Sudiati) pagi ini. Mereka sudah 41 tahun mengarungi hidup bersama, gembira maupun sedih. Mungkin juga pernah bosan atau konflik. Mereka bertahan dalam rumah yang sama sejak tahun mereka mengikat janji.
Kami anak-anaknya belum seujung kuku menyamai hal itu. Mbak Lis, aku dan Yeni masih mengembara mempelajari terjal perkawinan. Belum mampu juga meraup pembelajaran dari mereka berdua.
Keluarga Yeni, kesempatan beda
Aku anaknya, masih sering heran bagaimana mereka bisa saling mencecap dan membagi kasih. Cara yang mereka gunakan seringkali tak masuk akal. Bahkan mungkin sampai 41 tahun pun mereka masih belum saling terima. Masih menerima kejutan setiap harinya, masih saling menjadi salib bagi yang lain. Tapi mereka sepakat untuk setia, minimal sepakat untuk terus hidup bersama.
Ah, aku telah mendapat wujud ragaku karena persetubuhan mereka, sekaligus juga mendapat watak-watak dasar dari perpaduan mereka. Selanjutnya, pun mendapat pengaruh dan pengalaman dari mereka. Semuanya dibungkus rasa kasih sayang yang masih belum bisa kutiru untuk anak-anakku.
"Selamat, pak dan bu. Terimakasih banyak sudah menyediakan diri bagi perkembangan jiwa dan ragaku hingga kini. Tidak selalu sempurna, tapi aku ingin selalu bersyukur karena terlahir dari anda berdua." Tulus dalam doa hari ini, 4 Desember 2012.

No comments:

Post a Comment