Wednesday, September 17, 2008

Seringkali Cinta

sebuah panah melesat tepat di jantungku
separohnya berjalan menuju otak
berkembang menjadi pikiran-pikiran

ada tujuh rupa yang kemudian tercipta

pertama
adalah logika
yang menjadi temanku
membaca peta dan jalan

kedua
adalah tradisi
yang menjadi teater hidup
di atas panggung yang bergerak senantiasa

ketiga
adalah kaki
menancap di badanku
sehingga aku berjalan di atas bumi

keempat
adalah keringat
membasuh seluruh tubuh
mengingatkanku pada rasa lelah

kelima
adalah pagar
berdiri kaku melingkar
menandai bentuk keterbatasan

keenam
adalah sepasang kuku
tempat terlindung yang tumbuh
di ujung jari setiap gerakan ragawi

ketujuh
adalah kepenuhan
tujuan dari segala perkembangan
yang memberiku pengembaraan kekal

(mereka bertujuh
ingin selalu aku rengkuh)

No comments:

Post a Comment