Jumat lalu aku bertemu dengan para penulis muda Unila yang aku temani setahun terakhir ini. Aku bawakan dua tulisan hasil browsing internet. Pertama tentang Putu Wijaya dan kedua tips membuat cerpen. Mereka sedang ingin mengikuti beberapa event lomba cerpen. Selain Yesi, semua adalah pemula, jadi bahan itu baik juga untuk mereka.
Tips itu singkatnya begini :
1. Ambil seseorang, siapa saja. Boleh satu atau lebih. Beri nama sesuka hati, karakter sesuka hati, bentuk sesuka hati...pokoke terserah seseorang ini. Anggap aja lu nglahirin seseorang yang bisa kau bentuk sendiri secara fisik maupun sifat-sifatnya.
2. Taruh dia di atas pohon. Terserah juga pohonnya apa atau bagaimana. Kalau pohonnya adalah pabrik di Tanjungbintang tentu situasi ranting cabang daunnya beda dengan pohon sekolah di Natar. Terserah saja. Pilih pohon manapun sesukanya.
3. Lempari dia dengan batu. Silahkan saja batunya seperti apa. Pokoknya buat dia kerepotan, mabuk, sedih, menangis, terluka atau bahkan girang gembira karena timpukanmu itu. Biarkan dia bergulat dengan timpukan-timpukan batu itu.
4. Setelah dirimu puas, biarkan dia turun. Tepatnya suruh dia turun. Dengan cara apapun. Mau meluncur, terjatuh, atau pelan-pelan lewat ranting-rantingnya, terserah. Kamu bisa memeluknya hingga puas. Kapan dia sudah turun atau belum, akan terasa di hatimu.
Udah. Gampang kan? Enak suka-suka. Bisa diterapkan sewaktu-waktu tanpa perlu menunggu wangsit dari Gunung Kawi. Jika masih susah juga, persis lakukan langkah-langkah itu secara harafiah.
Ada Nino naik pohon mangga di halaman pak Haji, benjol kepalanya karena sebongkah batu, akhirnya jatuh ke tanah dan tewas.
Nah sudah jadi cerita kan? Tinggal panjang-panjangin saja tiap episodenya. Misal :
Nino tidak bisa mengubah kebiasaanya dari jaman purbakala. Kaki dan tangannya yang lincah dengan leluasa bisa naik turun pohon. Tapi bukan itu yang membuatnya tidak bisa menahan diri untuk selalu naik pohon mangga pak haji, lebih-lebih dalam bulan ini. Istrinya hamil 4 bulan dan tidak pernah puas menyantap buah asam kecut milik pak Haji. Teringat akan pesan emaknya untuk mengurus istri sepenuh hati saat hamil, Nino nekat memanjat pohon mangga itu untuk mendapatkan buahnya. Hari ini pun dia melakukan itu.
Nah, percaya kan? Kita sudah mendapatkan satu paragraf. Udah teruskan. Suka-suka aja apa yang mau terjadi selanjutnya. Nah kalau latihan awal ini lancar sampai karakter ke 6000 siaplah melangkah ke cerpen selanjutnya. Ingat, cerpen adalah cerita pendek. Kisah yang hanya terjadi sekitar 5 - 10 menit andai benar-benar terjadi asli nyata. Detail yang menggugah rasa pembaca itu yang harus dibangkitkan. Kata Yesi, ini seperti menunggu kereta di stasiun, hanya kisah yang sangat singkat.
Tuliskan rapi dan baca ulang beberapa kali sebelum mempublikasikannya. Kirim ke majalah atau koran.
Jika akan dikirim by email bisa dengan cara begini :
- Ketik huruf standar (Roman 12) spasi 2
- Kirim by attachment
- Kisaran 6000 - 8000an karakter
- Sertakan sebuah surat pengantar yang singkat
- Sertakan alamat lengkap, no telepon dan no rekening
Tunggu kabar dari mereka. Ada yang memberi konfirmasi akan dimuat atau tidak, tapi juga ada yang tanpa konfirmasi. Selamat jadi cerpenis!!
Hai teman ...
ReplyDeletepa kabar, tambah bagus blognya nih :)
Beri komentar webku donk di
http://benangmerah.web44.net
yah ... masih belajar, jadi maklum kalo jelek, inginnya setinggi langit tapi "tangganya" gak cukup-cukup
e-mailku masih ada kan?
Wah ada pendatang baru di belantika Bloger neh sepertinya?
ReplyDelete