sebuah panah melesat tepat di jantungku
separohnya mencapai rahim
dan berkembang menjadi janin
ada tujuh rupa yang kemudian aku lahirkan
pertama
adalah waktu
yang menjadi sahabatku
membaca ruang dan perjalanan
kedua
adalah senyuman
yang menjadi bros di dada
membuatku merasa cantik senantiasa
ketiga
adalah sayap
merapat di punggungku
sehingga aku melayang di atas awan
keempat
adalah air mata
membasuh wajahku
mengingatkanku pada rasa rindu
kelima
adalah cemara
meliuk bergoyang
menandai bentuk keliaran
keenam
adalah sepasang sepatu
tempat aku menapak entah dimana
membawa kesadaran pada perlindungan
ketujuh
adalah ketiadaan
penyelamat segala perkembangan
yang membebaskanku dalam pengembaraan kekal
(mereka bertujuh
ingin selalu aku rengkuh)
No comments:
Post a Comment