Pagi-pagi setelah puas and pulas tidur di karpet Changi Airport, kami bersiap di Gate 23, tempat Tiger akan menerbangkan kami ke Jakarta pada pukul 8.20. Dari Jakarta menuju Lampung kami akan naik bis Damri dari Gambir. Nah, ada waktu sekitar 7 jam yang kami bisa gunakan di Jakarta. Itulah bonusnya!
Pertama, usai dapat tiket bis di Gambir, bawaanku cuma pengin makan tempe. Dapatnya di warung Es Teler 77, dan bukan tempe. Hehehe... tapi bebek penyet. Wis ra popo, yang penting makan sambel trasi. Lalu kami naik taksi ke Senayan. Kebetulan hari itu hari menjelang penutupan pameran outdoor Indofest. Jadinya, gempor kaki menyusuri pameran yang super ramai itu. Untungnya : aku dapat sandal jepit sebagai pengganti sepatu yang mulai menghimpit kaki yang sudah bengkak. Karena mas Hendro ndak tahan lihat aku jalan sambil nyeker, dibelikanlah aku sepasang sandal jepit tanda cinta. Hahahha... Keuntungan kedua, aku bisa membelikan rompi hitam yang diidam-idamkan Albert. Lalu, kami dapat alat masak untuk ke gunung dengan harga super murah. Wis. Mantap.
Masih di area pameran, aku sudah kagak tahan lagi untuk jalan kaki. "Kutunggu di sini. Mas Hendro jalan aja." Jadi aku ngelesot di depan stand yang cukup longgar. Nongkrong dan melamun. HP tak ada baterai lagi sejak dari Singapore.
Masih ada waktu 3 jam. "Ke TIM aja yuk. Makan di sana." Usulku. Mas Hendro setujuh. Jadi kami naik taksi ke TIM, dan kebetulan di sana ada International Language and Culture Festival, sehingga kami meniatkan diri menyusup ke dalamnya, dan Mas Hendro ketemu pacar lamanya, si Sarah. Hehehe...kugodain habis dia.
Menjelang jam keberangkatan bis, kami nyetop bajaj untuk kembali ke Gambir. Mengambil ransel yang kami titipkan di sana, dan tidur dengan sukses di kursi bis Damri menuju Lampung. Wuahhh...kayak mimpi saja perjalanan ini.
HP bisa kucharge di bis dan aku bisa telpon Albert. "Jemput besok pagi ya, Bert."
Di Lampung aku dapat bonus jalan-jalan lagi di Ramayana karena aku berjanji membelikan celana panjang untuk Bernard. Dia akan pentas pada hari Senin dan membutuhkan celana itu. Yukkk...ditambah lagi jalannya kakiku masih kuat. Maka bonus terakhir perjalanan kali ini adalah jalan bertiga, aku, Albert dan Bernard mencari celana panjang lalu nongkrong di KFC Ramayana sampai puuaaasss.
No comments:
Post a Comment