Siapa yang pernah membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali pada waktu masih kecil? Aku salah satunya. Aku beruntung karena di belakang rumah orang tuaku ada pohon jeruk bali yang berbuah secara rutin. Hampir setiap saat kami bisa menikmatinya sampai kemudian harus ditebang karena sudah tua, rapuh dan tidak lagi tumbuh daun dan bunganya.
Nah, beberapa hari yang lalu kami mendapat kiriman buah ini dan otomatis ingatan melayang jauh ke masa lalu. Den Hendro mengiris kulit-kulitnya dan ...traaa daaa...jadilah mobil jeruk bali, disemat dengan tusuk sate dan diberi penumpang beberapa biji buah kemuning yang sudah merah.
"Lucu." Itu komentar yang pertama kali muncul dari bibir Nina, gadis kecil samping rumah. Heboh dia menarik mobil ke sana kemari. Oalah, kukira itulah kali pertama dia melihat jenis yang seperti ini. Hehehe...
No comments:
Post a Comment