Wajah capek di hari pertama Phuket. |
Wajahnya yang selalu tak terduga pun tidak menampakkan keterkejutan. Tapi esoknya beliau pergi ke kantor imigrasi (dengan segala masalahnya. Hehehe. Tampaknya kerumitan sedang disodorkan pada lelakiku ini setiap kali. Hehehe... Puk puk puk. Sabar...)
"Acaraku selesai tanggal 6 April. Mas Hendro nyusul tanggal itu, kita ketemu di suatu tempat di Phuket lalu kita akan jalan sekitar 3 hari di akhir pekan. Pulangnya kita pakai kesempatan transit di Singapura untuk jalan-jalan sehari atau setengah hari. Okey?
Mantuk-mantuk saja si boss. Maka kucari tiket dibantu Indri untuk menentukan perjalanan yang paling murah bagi kami. Aku akan berangkat lebih dulu, 29 April memakai penerbangan pagi dari Lampung, menuju Jakarta, lalu Singapura dan Phuket. Sampai di Phuket aku akan dijemput panitia untuk menuju Phang-nga.
Mas Hendro berangkat tanggal 5 April dengan rute dan jam penerbangan yang sama hingga sampai Phuket. Nah, kami belum tahu dimana kami akan bertemu, tapi aku menggampangkan urusan itu. "Asal kita masih bisa berkabar, aman." Kataku.
Tanggal 6 - 8 April kami akan berkeliaran sekitar Phuket, kemungkinan menginap di Patong lalu tanggal 8 April jalan ke Singapura. Ada waktu sekitar 20 jam untuk mengunjungi Singapura sebelum balik ke Indonesia pada 9 April. Sipp. Tiket pun tercetak. Beberapa hari kemudian diketahui kalau pada tanggal 9 dan 10 April adalah hari terakhir pameran outdoor Indofest di Senayan. Maka 9 April kami rencanakan melihat pameran sebelum balik ke Lampung pada 9 April, malam hari.
Itu rencana awal dan selebihnya mengalir. Di kisah selanjutnya yakk...
No comments:
Post a Comment