Saturday, June 16, 2012

Nasi Pedas, Kerja Pedas, dan Weekend Pedas

Baru saja aku makan seperti kesurupan. Seporsi nasi pedas (dari Pondok Puas, Jl. Sudirman, Pahoman). Pertama, memang pedas. Bukan sangat pedas, hanya pedas saja. Tapi kan semua juga tahu aku tidak terlalu doyan pedas maka nasi dengan sayur gori pedas, tumis tempe pedas, oseng buncis pedas, ayam goreng plus sambel yang pasti pedas, menjadi begitu pedasnya.
Kedua, karena sangat lapar jadi aku makan tanpa jeda. Mulut penuh, berkurang dikit aku jejel lagi, dan hanya hitungan menit, ludes semuanya. Tersisa sambel yang tidak mungkin kupaksa jejal ke mulut. Biasanya aku suka makan pelan-pelan, sambil ngobrol membaca atau melamun.
Ketiga, memang aku sedang kesurupan. Mana mungkin orang dengan tinggi badan sekitar 160 cm, berat sekitar 55 kg, umur 38 tahun, punya suami, dan dua anak, di hari Sabtu malah terpuruk di kantor dengan tiga meja kerja yang penuh, yang semuanya harus selesai hari ini! Hari yang mestinya di rumah, memasak bolu coklat, membaca kedua kalinya Dodolit Dodolit Dodolibret, main monopoli dengan Bernard, sambil nonton TV sepuasnya, tiduran...
Hah, bahkan aku janji untuk nonton The Song of Dayang Rindu jam 16 nanti di Taman Budaya! Aku sudah putus asa di detik ini tak mungkin mengejar waktu untuk itu!
(Dan aku masih akan ada di sini sebelum semuanya selesai, mungkin nanti sore, malam...ditemani suara Gie, Slank, Mr. Big, The Corrs, Anggun, ...bergantian. Semuanya menyulutkan sepi sekeras apapun aku pasang.)

No comments:

Post a Comment