Aku punya kota kesukaan untuk dikunjungi. Dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Yogyakarta!!! Dipikir-pikir sih kunjungan pertama ke kota ini sejak aku masih SD, bersama rombongan besar beberapa bis anak sekolah. Lalu SMP ke sana, SMA ke sana lagi dan saat kuliah ke sana lagi. Seingatku, aku tidak bisa anteng ikut rombongan kalau pergi ke sana walau perginya dengan rombongan besar atau kecil. Aku ingat saat semester awal kuliah aku melarikan diri dari rombongan sehingga pembimbingnya, Rm. Sad Budi, CM., marah, melarang, tegas. Maaf, mo. Saat itu aku tetep ngotot dan pergi. Mana mungkin ke Yogyakarta tidak menggelandang? (Saat itu aku keluyuran, lalu ketemu seorang teman, menginap satu malam dan pulang Malang sendiri, dengan puas.)
Pergi dengan rombongan kecil, satu atau dua sahabat pun berkali-kali aku lakukan. Berganti orang, berganti tempat yang dikunjungi. Dengan keluarga pun pernah kulakukan. Terakhir dengan suami dan anak-anak pas pergantian tahun terakhir itu. Waktu itu aku ingin mengenalkan Borobudur, Malioboro dan Yogyakarta ke anak-anak. Perjalanan terakhir ke sana baru saja, beberapa hari lalu. Perjalanan mampir satu hari satu malam dengan banyak rencana, lalu yang terjadi juga banyak agenda.
Yogyakarta menawarkan keramahan, kenyamanan, kesukaan,... sepanjang jam dalam sehari. Dinikmati dengan cara apapun, kota ini menyenangkan. Para sababat di dalam kota banyak, para kerabat di agak pinggiran kota, penginapan murah, makanan meriah, dan jalanan yang ramah. Memang sih, akhir-akhir ini (tahun lalu aku 3 kali mampir Yogya, tahun ini baru 1 kali hingga bulan ini) aku agak takut kalau menyeberang jalanan di Yogya, terlalu ramai dengan sepeda motor. Tapi sejauh ini masih asyik, moga Pemda setempat mulai memikirkan keriuahan yang akan bertambah jika motor tak terbendung masuk Yogya. Masih asyik karena ada Malioboro (foto atas kiri), kraton, alun-alun dan sekitarnya. Ohya, ada juga House of Raminten (foto yang bawah kanan). Ini salah satu yang kusuka juga jika sempat ke Yogya. Dengan siapapun, Yogyakarta selalu menawarkan romantisme. Yogyakarta, I love you.
No comments:
Post a Comment