Tidak ada embun pagi ini. Yang ada adalah hujan deras basah dingin gelap. Aktifitas tetap berjalan seperti biasa, tapi disertai mood yang sangat-sangat rendah. Bangun, minum air putih, membuka seluruh pintu dan jendela, ke kamar mandi dengan ogah (seminim mungkin menyentuh air), masak nasi, menggoreng tahu tempe, membuat sambel pecel, merebus bayam, merebus air lalu mandi. Menyiapkan sarapan, makan dengan setengah lari, peluk cium pipi kanan kiri semua orang di rumah kecuali Albert, lalu naik motor. Menunggu Albert beberapa saat sembari doa singkat untuk semua orang yang kusayangi dan melaju pelan dengan Mioku. Hampir sama tiap pagi seperti itu. Kali ini mendapat bonus rinai hujan. Juga angin dingin.
Aku mencintai hujan, tapi sesekali seperti pagi ini, aku rindu embun. Embunku.
No comments:
Post a Comment