Lagi pula apa lagi yang bisa kuperbuat? Aku hanya debu, yang digenggam pun susah, menempel pun tak kelihatan. Apalagi jika sudah tertabur.
Namun, aku adalah debu yang diiringi angin senantiasa. Maka aku masih akan punya daya. Untuk pergi, untuk datang, untuk membutakan mata orang.
Aku hanya debu, di kaki Ilahi. Tidak dikibaskan, namun diberi pengiring selaksa sejuta kuasa angin.
Kini aku tinggal mematri niat, tetap bersahabat dengan angin, rahmat yang sudah tercurah bagiku.
No comments:
Post a Comment