1. Instropeksi diri. Benarkah aku sudah punya hati? Hati yang peduli pada orang lain, tidak nyakitin orang lain dll. Nah kalau ternyata aku saja gak punya hati, kenapa harus sakit hati?
2. Menaikkan standar sakit. Intine, misal waktu aku kecil jatuh saat jalan aku merasa sakit, tapi sekarang jatuh kecebur got pun aku gak merasa sakit. Kalau dulu dikatain,"Kamu ini pemalu banget." Hatiku sudah sakit. Sekarang aku dikatain,"Asu!" Nggak kerasa apa-apa tuh.
3. Jaga-jaga sebelum sakit. Iyalah, selama hidup kan gak mungkin sehat terus hati ini. Pasti ada jatuh sakitnya juga. Selama belum sakit, tanam kesadaran itu. Pasti akan terjadi juga. Tapi jangan menunggu dan mengundangan rasa sakit hati itu datang, ya.
4. Siapin obatnya. Beberapa orang menyiapkan stok obat sakit hati dengan cara berbeda. Senyum, marah, sedih,...bahkan ada yang bunuh diri. Nah, mumpung masih sehat pikir-pikir aja obat yang paling cocok n tidak merugikan diri sendiri.
5. Terapi. Ada terapi-terapi khusus untuk sakit hati. Jika masih ringan, terapi senyum sangat dianjurkan. Jika sakit hatinya sudah akut, silakan hubungi dokter jiwa terdekat.
No comments:
Post a Comment