Wednesday, April 06, 2022

Kunjungan Liwa: Pembekalan dan Pembentukan Forkom PUSPA Kabupaten Lampung Barat Bonus Lain-lain

 

Perjalanan ke Liwa selalu menarik untuk dilakukan. Ketika bu Gusti dari dinas yang ngurusin pemberdayaan perempuan dan anak, Kabupaten Lampung Barat kontak untuk minta mengisi acara di sana, aku langsung setuju. Rencana difinalkan dengan kepastian tanggal dan surat-surat sehingga disepakati kegiatan itu akan dilaksanakan pada 30 Maret 2022 dengan isi pembekalan calon pengurus Forum Partisipasi Masyarakat untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PUSPA) Lampung Barat dan dilanjutkan fasilitasi pembentukan PUSPA saat itu juga.

Aku hadir bersama dengan bu Yanti, kabid data dan gender Dinas PPPA Provinsi Lampung, berangkat sengaja agak pagi pada Selasa 29 Maret 2022 dengan harapan kedatangan kami tidak lebih dari jam kerja teman-teman Lampung Barat. Hanya mampir sebentar di Kotabumi kami sampai di Liwa pada pukul 16.00an, masih terang benderang dan menikmati udara sedikit sejuk.

Kami bermalam di Hotel Ono atau tertulis Rose Losmen Ono, Liwa. Makan malam bersama teman2 Lambar tinggal nyebrang jalan saja. Ada warung lesehan yang nikmat dengan menu utama ikan mujaer.

Kegiatan utama tentu saja seperti yang sudah dirancang, bertempat di ruang rapat Bappeda Lampung Barat yang terletak di kompleks Pemda Lampung Barat. Diikuti oleh 30 an peserta dari berbagai organisasi yang peduli dengan isu dan masalah perempuan dan anak. Pemaparan yang kuberikan seperti biasa panel dengan bu Yanti, disertai dengan dialog dan diskusi dengan peserta. Penghujung acara menargetkan minimal ada formatur pengurus Puspa yang nantinya akan ditindaklanjuti hingga SK Bupati setempat.

Beberapa PR yang aku catat untuk Lampung Barat diperkuat oleh teman-teman wartawan yang wawancara usai kegiatan. Mereka mengangkat kasus ASN yang melakukan KDRT terhadap istrinya.

1. Perkuat sinergi antar lembaga untuk memberikan perhatian pada kasus dan korban kekerasan, human trafficking dan kesenjangan ekonomi.

2. Stop kekerasan sekarang juga, tak ada pemakluman terhadap pelaku apalagi mereka yang harusnya menjadi pengayom masyarakat.

3. Non diskrimnasi, semua manusia dipandang sama derajatnya, berhak untuk mendapatkan akses yang sama terhadap pemenuhan hak asasinya.

Nah, kayak gitu. Selain acara inti itu, Liwa tak mungkin dilewatkan begitu saja. Banyak spot foto asyik, nah sempat kunikmati kali ini adalah Kebun Raya Liwa dan kompleks Pemda Lampung Barat yang hijau. Lalu untuk oleh-oleh yang wajib adalah kopi Liwa ditambah gula arennya, sayuran apapun yang segar yang dapat ditemui di pinggir jalan, dan satu lagi, buwak tat, kue khas Lampung yang special.


Di kompleks Pemda Lampung Barat bersama Keloq.

Di Kebun Raya Liwa tapi hanya dari atas saja, tidak masuk ke lokasi.

Buwak tat, kue semacam bolu yang renyah gurih manis dengan isi selai nanas khas Liwa.


No comments:

Post a Comment