Dari dua bulan lalu, hingga kini aku kerepotan dengan pesan-pesan tanpa identitas yang masuk ke HPku. Banyak jenis pesan/SMS macam begitu.
1. Pesan yang memang harus-harus-harus dicuekin begitu saja karena pesan itu sama sekali memang berniat jahat. Macam minta pulsa, minta uang dikirim ke rekening tertentu, bilang dalam posisi darurat, dikatakan aku memenangkan uang atau rumah atau mobil jutaan rupiah, pesan berantai (kadang ini dari orang yang dikenal juga) dll. Pesan-pesan macam gini otomatis kuhapus. Tidak masuk ke otak.
2. Pesan yang salah alamat. Pesan begitu serius, urusan bisnis, keluarga, dll, beberapa kali, dan karena tidak kutanggapi biasanya mereka akhirnya nelpon, karena memang untuk urusan serius, dan berakhirnya ternyata,"Maaf, salah sambung, bu." Jika tidak cukup sopan, seringnya ya langsung ditutup saja lalu sudah, tidak pernah ada SMS lagi.
3. Pesan yang salah paham. Pesan ini mulai muncul pada akhir Nopember, gara-gara no HPku dipasang di Nuntius untuk kepentingan iklan, dan dikira banyak orang aku adalah penyampai pesan. Sehingga muncul SMS : "Salam dari Keluarga Sugito di Metro untuk kerabat di Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Bandarlampung. Spesial untuk Aak, jangan lupa dibagi kue tahun barunya ya." Ini cukup merepotkan karena banyak sekali, dan awalnya aku gak mudeng apa maksudnya. Setelah ada satu dua ada yang telpon, baru aku ngeh dan membuka kembali kalimat yang ada di Nuntius. Jadi dikiranya aku menyediakan jasa untuk menyampaikan pesan. Hehehe. Asem.
4. Pesan yang ingin mengganggu secara SARA. Aku mencurigai pesan-pesan ini muncul karena no HPku yang disebar secara umum di halaman belakang Nuntius. Gangguan itu muncul dengan menyertakan ayat-ayat KS, menggugat keyakinan, mempertanyakan ajaran agama, bahkan memintaku bertobat dengan cara si pemberi pesan dengan ditekankan ayat-ayat KS tertentu. Dan mereka ini ngotot, mengirim SMS saban hari. Bahkan sehari bisa berkali-kali.
5. Pesan bodoh. Ini aku katakan karena pengirimnya adalah orang bodoh. Sudah tidak pasang identitas, tidak bisa paham kata-kata balasanku lagi. Biasanya jika ternyata si pengirim pesan tahu namaku aku agak kelimpungan untuk membalas, dengan sedikit ragu terlebih kalau mereka sudah mengatakan nama tapi tetap tak kuingat siapa dia ini. Nah kasus terakhir, beberapa hari lalu, pesan macam itu aku balas,"Maaf, ini siapa? Tks."
Eh, dia ini telepon. Aku angkat, belum apa-apa sudah mendamprat,"Apa maksudnya sms seperti? Beraninya ngatain aku tikus. Bangs**, anj*** kowe!!!" Aku sampai gemeteran mendengarnya.
"Maaf, ini siapa?"
"Widodo."
"Mau bicara dengan siapa?"
"Mbak Yuli, siapa lagi?!!"
"Maaf, Pak Widodo, kapan saya ngatain tikus?"
"Itu, sms bilang tks. Tikus!"
Gedubrak!!! Hampir semaput aku. Aku jelasin dengan emosi yang ditekan,"Tks itu thanks, artinya terimakasih." Dia masih pakai ngancam akan ke rumah. Ya monggo. Tapi ternyata tidak datang.
Hingga sekarang aku tetap tidak ingat itu Widodo yang mana dan sejak itu dia juga tidak sms lagi. Syukur! Karena smsnya sangat-sangat ngawur, gak mencerminkan mengenal diriku.
6. Pesan yang sok misterius. Ini pasti dari orang-orang yang kenal aku tapi sok misterius menyembunyikan identitas. Lalu berlagak memberi perhatian. "Sudah sembuh jeng Yuli?"
Haik, sampai berkali-kali pun ya sulit ramah dengan orang tanpa identitas walau dia kasih perhatian, sok kasih perhatian. Hehehe, tapi asal masih ramah ya aku masih rela nanggapi, dengan standar biasa asal santun saja. Ya, karena tak tahu siapa. Aku ini kan ular berkepala 1000, bertindak tergantung alasan yang melekat pada siapa aku harus bertindak. Hehehe... Ngoten.
No comments:
Post a Comment