Nah, akhirnya bisa duduk agak tenang setelah dua perjalanan panjang yang aku lalui dalam sebulan terakhir ini. Perjalanan pertama adalah ke Kamboja dan kedua ke NTT.
Kali ini aku cerita dulu tentang perjalanan ke Kamboja.
Nah, tentu saja ini peristiwa mengagumkan yang pernah aku dapat. Kesempatan berkunjung ke Kamboja tidak bisa ditemui oleh banyak orang. Apalagi gratis segalanya (hehehe...). Tiket lengkap sudah di tangan, di tambah beberapa ratus dolar rapi di dompet. Aku pergi dengan Air Asia menuju Kuala Lumpur pada pagi 5 September. Tidak terlalu lama menunggu di Sukarno Hatta karena bangun yang pas, cukup untuk perjalanan sepagi itu. Pesawat pukul 6.30. Setelah urusan tetek bengek bagasi, imigrasi, aku duduk manis di bandara bersama Rm. Ronnie.
Air Asia cukup nyaman untuk perjalanan ini. Tapi lapar. Aku tidak menemukan makanan apapun yang cocok di menu yang ditawarkan mereka. (Sudah perut mual, lihat harganya mahal.) Tapi karena makan malam sudah tidak tersisa di perut, aku ambil sanwich besar isi daging asap dan teh botol.
Di Kuala Lumpur ada banyak waktu. Sekitar 4 jam menunggu sebelum terbang kembali ke Phnom Penh. Jadi bisa makan lagi. Kali ini makan di restoran bandara. Haaa, nyaris Indonesia. Makan kari ayam dengan kuah yang kental, plus acar timun dan wortel, ditutup puding vanila pandan. Minumnya juice banana yang diberi kucuran coklat dan susu. Nikmat... (Tuh kelihatan di foto)
Saat antri di loket cek in, eh malah ketemu Intan. Seorang Jawa yang sedang boyongan ke Phnom untuk ikut suaminya. "Ocean, kasih salam pada tante." Intan menyorongkan anak cantik bule di sebelahnya. "Suamiku orang Perancis, mengajar di Kamboja." Ooooo.... Mereka berdua jadi teman menyenangkan di perjalanan itu.
Phnom Penh, I'm coming!!! Aku malah disambutnya dengan hujan dan banjir. Ini bukan Jakarta to? Iya, mirip itulah saat hujan deras di hari pertama itu. Persis Jakarta atau Tanjungkarang. Macet dengan genangan air di mana-mana.
Malam itu tidur pulas di Golden Gate Hotel dengan harap-harap cemas akan esok hari. Untuk Justice and Peace Workers Meeting for Asia Pasific. Seperti apa ya? (Bersambung)
No comments:
Post a Comment