Talkshow tentang FAIR diadakan di Beoli FM, 3 Mei lalu. Ini merupakan talkshow ketiga yang diadakan oleh FKSPL dalam rangkaian hari buruh internasional. Pertama diadakan di TVRI Lampung pada 28 April diisi oleh Tisnanta dari Unila dan Widodo dari FKSPL. Kedua pada Radio Suara Wajar (RSW) tanggal 2 Mei diisi oleh Tisnanta dari Unila, Madsari dari FKSPL, Silvi dari DPRD Kota Bandarlampung, Rm. Fritz dari Kalirejo. Nah ketiga di Radio Beoli bersama Widodo dan aku dari FKSPL, Ida dari Unila.
Talkshow di Beoli ini perlu dicatat khusus. Pertama karena aku ikut di dalamnya. Hehehe... Tapi jika hanya karena ini ya tidak begitu menarik, karena aku juga sudah pernah ikut talkshow beberapa kali di Suara Wajar biasa saja. Kedua, segment penikmat Beoli ini rupanya berbeda jauh dibanding Suara Wajar dan TVRI. Beoli didengarkan oleh para remaja dan muda belia. Format penyiarannya juga sangat gaul, santai khas remaja banget. Yang paling menarik, justru (untunglah) Beoli mempunyai pendengar-pendengar setia yang kemudian aktif dalam perbincangan yang disampaikan. Alhasil ada juga anak SMP yang memberikan tanggapan dan pertanyaan tentang buruh kontrak. Mempertanyakan serikat buruh dan sebagainya.
Menurut si Abe Marcel yang menjadi moderator dalam talkshow ini, ada lebih dari 10 sms dan 1 penelepon yang masuk saat acara yang berlangsung selama 1,5 jam. (di TVRI (0,5 jam ada 4 penelepon, di RSW 1 jam ada 2 sms)
FAIR, yang diangkat sebagai tema dalam talkshow adalah Fair Agreement on Industrial Relation. Hubungan industrial yang adil. Tema yang bersama-sama digarap oleh FKSPL dalam jaringan aliansi-aliansi yang didampingi FPBN wilayah Barat. Diawali dengan riset mulai awal tahun dan sekarang ini mulai digarap sebagai gerakan terorganisir alias kampanye untuk menyebarkan pemahaman Fair.
No comments:
Post a Comment