Friday, May 30, 2008

Penjara

Sejak akhir tahun 2000 hingga tahun 2006, aku punya jadwal tetap tiap hari Rabu. Yaitu bertandang ke LP Rajabasa. Setelah itu hingga kini aku datang kalau ada sesuatu yang khusus atau sedang 'nganggur'. Di antara kedatanganku kesana yang sangat jarang, aku masih terhubung senantiasa ke dalam penjara karena beberapa napi di sana selalu menghubungi aku lewat SMS atau telepon (mereka bisa lo pake HP dengan 'persahabatan' dengan pegawai LP).
Isi SMS atau obrolan telpon mulai dari tanya kabar, cerita siapa yang baru masuk atau baru keluar, kejadian-kejadian di LP, minta dikunjungi, minta dikirimi pulsa, sabun habis, hingga mendoakan supaya aku dapat berkah senantiasa. Sebagian dari napi itu sudah keluar dan salah satu yang baru saja keluar adalah Rikardus. 7 tahun 6 bulan lewat beberapa hari. Selama itu dia ada di penjara dan keluar kemarin Selasa, 27 Mei 2008. Menjelang kepulangannya dia telpon berkali-kali untuk mengucapkan terimakasih, mengabarkan sukacitanya dan rencana-rencananya. Kemarin aku bertemu dengannya. Wajahnya ceria, sehat dan penuh harapan. Dia nagih ditraktir seperti yang sudah aku janjikan waktu dia masih dalam penjara (aku sudah lupa kapan aku berjanji mentraktir dia).
Aku ingat Pius yang sudah keluar tahun 2005-an. Dia keluar dari LP dan datang ke tempatku dengan wajah penuh harapan dan rencana untuk kuliah lagi. Dia membantu beberapa kali sebagai notulis dalam acara pelatihan bagi buruh.
Setiyanto yang keluar tahun 2003 atau 2004 sekarang ini sudah di Malaysia bekerja di sana dan berkeluarga.
Juanto yang keluar masuk penjara beberapa kali karena nyopet di angkot, sekarang ini sudah damai di sisi Tuhan. Ia meninggal dalam perjalanan sebagai sales, bukan digebuki oleh massa seperti yang beberapa kali dia alami.
Beberapa nama lain tidak tahu lagi kabarnya begitu mereka keluar. Sebagian lain yang aku kenal masih ada dalam penjara. Sebagian besar tidak lagi aku kenal karena aku jarang mengunjungi tempat itu lagi.
Merekalah 'nabi-nabi' yang dengan cara unik mengajariku banyak hal.
Aku atau siapapun bahkan pastur, pendeta, ustad, tidak bisa mengendalikan hidup mereka. Mungkin saja mereka akan kembali ke dalam penjara lagi seperti yang dialami oleh beberapa orang. Jatuh pada kubangan yang sama. Tapi aku berharap mereka belajar banyak dari pengalaman mereka itu seperti aku yang banyak belajar dari pengalaman perjumpaan dengan mereka. Aku tidak bisa mengatakan mereka penjahat karena mereka ternyata sangat baik bagiku. Dan walaupun mereka tidak baik padaku atau orang lain aku pun tidak bisa bilang mereka penjahat. Apalagi ketika aku tahu latar belakang mereka, alasan mereka, kehidupan mereka, situasi mereka, ...mereka.

1 comment:

  1. Nimbrung

    Seorang yang masuk penjara tidak berarti dia seorang yang jahat. Banyak faktor yang menyebabkan dirinya jatuh dalam kubangan hitam itu.
    Beberapa tahun yang lalu, aku juga bergumul dengan orang-orang yang dalam tanda kutip 'tersesat' dalam dunia hitam. Mereka memang dalam pandangan masyarakat adalah penjahat, tetapi tidak dimataku.
    Banyak sisi kebaikan mereka yang dominan terlihat olehku. Kesetiakawana mereka, toleransi, rela berkorban dan lain sebagainya sisi kebaikan mereka.
    Jadi jika ingin menilai seseorang jangan dinilai dari satu sisi. Tapi harus dari sisi yang berlawanan, dan melihat dengan mata hati.

    Pengabdian pada sesama, besar upahnya di Surga.

    Salam

    ReplyDelete