Satu cerpenku dimuat femina edisi minggu ini. Aku hanya ingin mengabarkan pada semua orang tapi aku juga tidak tahu harus mengatakan apa. Satu sisi ini menyenangkan, sisi lain tidak puas. Entahlah.
Jadi penasaran, kayak mana si cerpennya? Bercerita tentang apa dan bagaimana endingnya? Bisa dong mbak, diposting ke blog, kan semua juga bisa menikmati. Tapi memang hebat Redaktur Pelaksan Nuntius ini. Dua jempol untuk anda Yuli Nugrahani.
Jadi penasaran, kayak mana si cerpennya? Bercerita tentang apa dan bagaimana endingnya? Bisa dong mbak, diposting ke blog, kan semua juga bisa menikmati. Tapi memang hebat Redaktur Pelaksan Nuntius ini. Dua jempol untuk anda Yuli Nugrahani.
Cerpen itu judulnya Kuyup. Cerpen yang digarap sangat lama, pernah aku bawa waktu workshop cerpen DKL akhir tahun 2007. Awalnya adalah cerita tentang seorang perselingkuhan. Lalu aku membayangkan bagaimana perasaan orang itu, yang tidak pernah tahu bahwa dia rupanya menikah dengan orang yang sudah menikah. Lebih-lebih lagi kemudian, bagaimana perasaannya ketika bertemu dengan istri pertama suaminya, yang tidak pernah dia kenal. Endingnya adalah sama seperti judulnya, kuyup. Basah kuyup oleh air mata.
Jadi penasaran, kayak mana si cerpennya? Bercerita tentang apa dan bagaimana endingnya?
ReplyDeleteBisa dong mbak, diposting ke blog, kan semua juga bisa menikmati.
Tapi memang hebat Redaktur Pelaksan Nuntius ini. Dua jempol untuk anda Yuli Nugrahani.
Salam
Jadi penasaran, kayak mana si cerpennya? Bercerita tentang apa dan bagaimana endingnya?
ReplyDeleteBisa dong mbak, diposting ke blog, kan semua juga bisa menikmati.
Tapi memang hebat Redaktur Pelaksan Nuntius ini. Dua jempol untuk anda Yuli Nugrahani.
Salam
Cerpen itu judulnya Kuyup. Cerpen yang digarap sangat lama, pernah aku bawa waktu workshop cerpen DKL akhir tahun 2007. Awalnya adalah cerita tentang seorang perselingkuhan. Lalu aku membayangkan bagaimana perasaan orang itu, yang tidak pernah tahu bahwa dia rupanya menikah dengan orang yang sudah menikah. Lebih-lebih lagi kemudian, bagaimana perasaannya ketika bertemu dengan istri pertama suaminya, yang tidak pernah dia kenal. Endingnya adalah sama seperti judulnya, kuyup. Basah kuyup oleh air mata.
ReplyDelete